(AR) Guess Who?

Guess Who?

Guess Who (Quenbyxx@HSG)

Neo Xenon

.

| [Super Junior] Choi Siwon | [Girls’ Generation] Hwang Miyoung | [Red Velvet] Son Seungwan | [2PM] Nichkhun Buck Horvejkul |

.

| PG-13 | Ficlet | Life, Alternative Universe | The cast are belong to themselves, parents, management and God. I just borrow the name for my story. This story is mine and original by me, so don’t be a plagiator! Sorry if you got the typo. Keep RCL. Inspired by my imagination. | Cover by Quenbyxx@HSG  |

.

.

.

.

.

Seorang teman dari Thailand akan berkunjung untuk makan malam.

.

.

.

.

.

*****

 

14 Desember.

Siwon mengangguk kecil melihat salah satu tanggal pada kalendar yang telah ditandai menggunakan spidol merah dengan sebuah emotikon senyum lebar bersanding tepat di sebelah kiri. Pria itu menengok kembali kegiatan sang istri yang masih asyik mendekam dengan berbagai peralatan masak kesayangannya di dapur, rencana membuat kimchi buatan sendiri memang menyibukkan wanita satu itu sejak beberapa hari yang lalu. Ia pun beralih cepat ke sofa di ruang keluarga dan menyalakan televisi, mencari saluran olahraga ataupun sesuatu yang dapat menarik perhatian. Tetapi, Siwon lupa ini masih terlalu siang untuk acara-acara seperti itu, justru yang didapatkannya sekarang hanya serial kartun anak-anak ataupun sinetron-sinetron yang luar biasa melankolis berlebihan memeras habis air mata.

“Sayang, bisa kau ke sini sebentar?”

Miyoung memberikan sinyal nyata kepada Siwon, membuat pria itu mau tidak mau mengiyakan dan berjalan kembali menuju dapur, sebelum sebuah talenan kayu tebal menghantam kepalanya seperti saat dua bulan awal pernikahan mereka yang kemudian membuat kepalanya harus dihiasi dengan 18 jahitan oleh dokter –dan setelah kejadian itu Siwon tidak pernah berani menghiraukan panggilan istrinya−.

“Ada apa?”

Miyoung tersenyum dan langsung memberikan secarik kertas penuh coretan dan beberapa lembar pecahan 1000 dan 5000 Won kepada Siwon. Pria itu sudah mencium sesuatu yang mencurigakan dari gelagat sang istri yang tersenyum sinting di hadapannya. Terkadang ia tidak habis pikir kenapa Miyoung bisa lebih menyeramkan dari seorang tokoh paling psikopat di film-film thriller, walaupun wanita itu sudah dianugerahi sepaket lengkap wajah menawan layaknya malaikat.

Atau mungkin saja Miyoung memang malaikat yang merangkap sebagai psikopat?

Oh, Ayolah yang benar saja!

“Pergilah ke Namdaemun untuk berbelanja. Aku masih harus membuat beberapa hidangan lagi untuk makanan utama dan penutup. Sisanya kau belikan soju untuk diminum bersama nantinya. Ok!” jawab Miyoung antusias dan segera mendorong Siwon menjauh, lalu kembali memotong-motong bawang.

Pria itu mencibir sebal karena tahu siapa biang keladi sesungguhnya di masalah ini. Seminggu yang lalu, Nichkhun yang merupakan sahabat lama keduanya saat di universitas menelpon dan mengabarkan bahwa ia akan bertandang ke Seoul untuk menghadiri sebuah Konferensi Perdagangan yang digelar oleh pemerintah Korea Selatan dan bekerja sama dengan pemerintah dari seluruh negara anggota ASEAN. Nichkhun sendiri dipilih sebagai representatif pengusaha kecil dan menengah dari Thailand, karena usaha makanan laut kemasannya yang sukses besar di sebagian besar negara Asia.

Siwon pun berangkat dengan rasa malas yang menggelayuti setiap langkah, sesekali melihat pada daftar belanja yang semakin membuat kepalanya sakit sebelah. Ia pun sengaja turun melewati tangga untuk mengulur waktu, dibandingkan menaiki fasilitas lift yang disediakan oleh pengelola apartemen dan mungkin itu akan membuat Miyoung kesal nantinya. Jika melihat jarak antara kediaman Siwon dengan pasar Namdaemun, pria itu dapat mencapai tujuan dengan menaiki kendaraan umum selama 15 menit. Ia pun memilih untuk berjalan kaki dalam misi membuat sang istri kebakaran celemek −tentu saja karena Miyoung adalah seorang wanita dan barang tersebut yang dipakainya sejak pagi tadi. Trotoar seakan menjadi sangat lenggang saat hanya ada satu atau dua orang yang dapat Siwon temukan berjalan berlawanan arah dengannya.

Angin musim dingin menjadi sangat tidak bersahabat saat Siwon menyadari kini temperatur sudah turun melewati minus 5 derajat. Ia mengusap kedua tanganya yang dilapisi sarung tangan rajutan berwarna biru dongker sembari memaki-maki kecil Miyoung yang benar-benar pantas dianugerahi gelar ratu tega dengan membiarkannya seperti sekarang. Tidak banyak pilihan yang dapat dinikmati Siwon selama perjalanan, daun-daun pohon sudah menghilang sejak musim gugur dan sekarang digantikan oleh  tumpukan salju tebal yang menggunung seperti akan jatuh dari tempatnya. Adaupun di sekitarnya didominasi oleh gedung-gedung pencakar langit yang walaupun terkesan modern, sesungguhnya tidak lebih dari sekedar bangunan minim kreatifitas. Ia pun hanya bisa merapatkan jaket bulu yang dikenakannya sesering mungkin.

“Argh, Miyoung ah! Hachu~”

Siwon mengeluarkan sebuah sapu tangan bermotif wajik dan mengusap cairan bening yang mengalir dari hidungnya. Kecepatan berjalannya semakin meningkat seiring dengan keadaan cuaca yang juga tidak mau kalah menggigit siapapun yang masih nekat berjalan di luar ruangan seperti apa yang dilakukan oleh pria itu sekarang. Tidak beberapa lama kemudian, Siwon dapat melihat sebuah gerbang lebar yang terpatri tulisan hangul berukuran besar dengan sebuah jalan yang telah diisi banyak pedagang yang menjual aneka macam barang-barang. Pria itu langsung berjalan masuk ke dalam pasar dan mulai mengecek daftar apa-apa saja yang akan dibelinya. Ia pun memutuskan untuk masuk ke dalam toko daging langganannya yang terletak beberapa blok di dekat kios penjual kue beras.

Kling!

Annyeonghaseo, Oppa. Sudah lama tidak berkunjung ke sini,” sapa seorang gadis dengan pakaian serba cokelat beserta bordiran simbol toko tepat di tengah celemek yang ia kenakan. Siwon tersenyum manis dan mendekati gadis tersebut dan mulai melihat-lihat daging yang disediakan melalui sebuah display khusus yang kedap udara dan diterangi lima buah lampu bohlam kecil berwarna oranye.

“Apa tidak ada yang baru, Seungwan ah?” tanya Siwon setelah melihat-lihat.

Oppa mau yang seperti apa? Kebetulan Seungyeon eonnie dan Jiyong oppa sudah mengambil persediaan di gudang penyimpanan pusat.”

Siwon berpikir sebentar dan kembali melihat-lihat, berikutnya ia menyadari ada sebuah pengumuman baru yang tertempel di dinding toko tepat di belakang tubuh Seungwan. “Apa kau punya pulpen?”

Seungwan mengangguk bingung dan mengambil pulpen di saku kemejanya dan memberikannya pada pria itu. Siwon pun merobek sisa daftar belanja yang masih kosong dan menuliskan pesanannya dan memberikannya bersama dengan pulpen yang tadi dipinjamnya kepada sang gadis.

“Ah, kebetulan stoknya tinggal tersisa sesuai dengan pesananmu, Oppa. Barangnya laku keras setelah dijual kemarin. Tunggu sebentar, ne.”

Seungwan pun segera pergi ke ruang penyimpanan daging di bagian belakang toko yang terhubung melalui sebuah lorong panjang gelap. Siwon menunggu dengan duduk di kursi tunggu yang tersedia, ia melihat-lihat keadaan toko yang tidak pernah berubah sejak pertama kali berdiri 7 tahun yang lalu. Tidak berapa lama, ia bisa melihat Seungwan keluar dengan sebuah bungkusan kertas berukuran besar berisi daging pesanannya, Siwon pun bangkit dan mengeluarkan sejumlah uang, lalu menyerahkannya kepada sang gadis pelayan toko.

“Ambil saja kembaliannya, hitung-hitung sebagai tambahan uang jajanmu,” ucap Siwon sembari mengambil pesanannya. Seungwan pun tersenyum lebar mendengarnya.

“Terima kasih, Siwon oppa.”

“Ya, sama-sama. Oh ya, jangan lupa sampaikan salamku pada Seungyeon dan Jiyong, ne!”

“Tentu.”

Siwon pun keluar dari toko dengan sebuah bungkus kertas besar berisi daging segar. Ia pun kembali mengecek daftar dan menghela napas berat melihat deretan nama sayur beserta aneka macam bumbu dapur yang mengular menjadi antrian panjang. Belum lagi pria itu harus membeli beberapa botol soju sebagai pendamping makan nanti. Kalau begini jadinya, Siwon ingin sekali menjitak kepala istrinya keras-keras setelah sampai di apartemen nanti.

 

*****

 

“Ah, Siwon dan Miyoung bisa membunuhku!”

Nichkhun melirik panik pada arloji Casio G-Shock GB 81 berwarna hitam di pergelangan tangan kirinya. Tidak seperti apa yang diduga sebelumnya, ternyata acara berjalan lebih lambat dari waktu yang ditentukan setelah ada sebuah insiden yang melibatkan panitia acara dengan beberapa representatif dari Myanmar dan Vietnam yang kehilangan kotak berisi komoditi yang akan dipamerkan. Polisi sampai datang ke gedung pertemuan dan menyisir seluruh bagian dari tempat berlangsungnya acara, sampai akhirnya kegiatan bisa kembali dilanjutkan saat polisi berhasil menemukan kotak-kotak berisi sayur dan buah kalengan yang sebagian ternyata akan dibawa oleh panitia lain untuk dijadikan sampeling bagi para pengunjung. Kesalahpahaman tersebut cukup mengulur waktu hingga 4 jam lamanya dan pria itu tidak bisa berhenti menggerutu kesal.

Tidak banyak taksi yang melintas membuat Nichkhun semakin frustasi, ia tahu benar dua sahabatnya tersebut paling anti dengan yang namanya keterlambatan dan pria itu tidak mau Siwon ataupun Miyoung akan memukul pantatnya dengan tongkat rotan tajam kalau sampai hal itu benar-benar terjadi. Nichkhun pun mengambil ponselnya dan berusaha menghubungi Siwon, namun hanya ada nada panjang yang menandakan bahwa panggilannya tidak diangkat. Pria keturunan Thai-Chinese itupun mencoba kembali untuk kedua kalinya, tapi sepertinya nara hubung lebih tertarik menjawab panggilannya dibandingkan seseorang yang ia ingin hubungi sekarang.

“Taksi!”

Nichkhun terburu-buru setelah mematikan panggilan satu arah tadi dan memasukan ponsel ke dalam saku celana, setelah melihat sebuah taksi melintas di hadapannya. Pria itu segera masuk dan memberitahukan alamat kediaman Siwon yang berada di sekitar pusat kota Seoul. Taksi melaju dalam kecepatan sedang karena jalan yang sedikit licin akibat guyuran salju yang cukup pekat sejak seminggu yang lalu.

“Eh, apa ini?”

Nichkhun mengambil sebuah selebaran kertas tipis berwarna hijau pekat  yang tersedia di belakang jok supir dan membacanya dengan seksama. Pria itu agak sedikit kesulitan membaca tulisan yang tertera karena tinta pada kertas yang sudah mulai memudar dan penguasaan bahasa Korea miliknya sudah agak sedikit menurun setelah meninggalkan negeri itu 5 tahun yang lalu. Tetapi, ia dapat memastikan ada sebuah kotak dengan gambar close up seorang anak perempuan yang sedang menatap kearah kamera dan tersenyum manis sembari memegang sebuah boneka beruang merah muda. Pria itu tidak bisa menahan rasa penasarannya dan mencoba bertanya kepada supir.

“Permisi, apa anda bisa memberitahu saya mengenai selebaran ini?” tanya Nichkhun dengan sedikit terbata dan mengulurkan selebaran di tangan kanannya. Sang supir yang sudah agak tua itupun menengok sebentar dan melihat cepat kearah benda yang dimaksud Nichkhun.

“Anda sepertinya baru saja datang ke negara ini, ya?”

“Iya, benar. Apakah ada sesuatu yang terjadi?”

Sang supir menghela napas sedih, kemudian memutar setir ke kiri. “Itu selebaran mengenai salah satu penculikan anak yang sedang marak terjadi akhir-akhir ini. Anak itu bernama Min Jiyeon, ia hilang setelah bermain di taman dekat perumahannya di Daejeon saat sang ibu pergi sebentar untuk membelikannya es krim. Sampai sekarang polisi belum bisa menemukannya, ditambah lagi semakin banyak anak-anak yang menjadi korban penculikan selama seminggu ini.”

Nichkhun mengangguk kecil dan tersenyum sekedar untuk menghibur sang supir yang kini terlihat sedih tersebut, meskipun sebenarnya ia tidak terlalu peduli. “Semoga semua korban bisa ditemukan. Maaf membuat anda menjadi sedih seperti sekarang.”

“Ya, terima kasih atas ucapan anda, Tuan.”

Butiran salju terjun satu persatu dari gumpalan awan tebal di atas langit seperti tidak akan ada habisnya, Nichkhun mengusap kaca yang mengembun untuk memperjelas pandangannya keluar. Beberapa restoran dan gerai masih buka dan dipenuhi oleh pelanggan yang sebagian besar baru saja pulang bekerja, Nichkhun pun merasa lapar tiba-tiba saat taksi melewati pertigaan jalan yang dipenuhi oleh beberapa pedagang kaki lima yang menjual makanan-makanan kecil nan hangat. Ia diam-diam meneguk liurnya dalam dan memilih fokus pada selebaran yang sejak tadi berada di genggamannya.

“Kita sudah sampai, Tuan. Semuanya jadi 55.000 Won.”

Nichkhun terkesiap mendengar perkataan supir dan segera melihat sekitar. Ia membuka pintu dan keluar dari sana setelah membayar tagihan dan mengambil tasnya, lalu melangkah menuju alamat yang tertera di catatan digital pada ponsel layar sentuhnya. Sebuah gedung besar menjulang tinggi dengan arsitektur yang ketinggalan jaman membuat Nichkhun berhenti sebentar dan menggeleng heran.

“Benar-benar tidak ingin keluar banyak uang,” ucap Nichkhun heran saat memasuki gedung semakin dalam. Beberapa bagian dinding terlihat berwarna biru kusam dengan cat yang mengelupas parah, pot besar yang sedikit retak dengan tanaman yang mulai mengering dan belum lagi fasilitas lift yang tidak meyakinkan membuat Nichkhun memilih untuk menggunakan tangga darurat.

“Sepertinya aku harus berolahraga sebelum makan banyak hari ini.”

 

*****

 

“Cepatlah sedikit, bodoh! Kau ini kenapa lambat seperti siput, eoh?!”

Siwon mengusap dadanya berkali-kali dan mensugesti diri supaya tidak terbawa emosi atas ucapan Miyoung yang benar-benar tidak jauh berbeda dari nenek sihir saat ini. Wanita itu sama sekali tidak mau merugi dalam hal apapun. Rencana Siwon untuk mengulur waktu saat berbelanja tadi nyatanya harus dibayar dengan kerja paksa yang harus ia lakukan sekarang, karena Miyoung beralasan jika dirinya telah letih bekerja seharian dan sebagai balasan akibat Siwon dianggap tidak menghargai waktu yang bagaikan emas.

Pria itu pun mengambil serbet di samping pisau khusus untuk memotong sayuran, kemudian membuka tutup panci perlahan dan mengecek keadaan sup yang sudah mulai matang dengan gelembung-gelembung yang bergolak timbul tenggelam. Siwon pun mematikan kompor dan menuangkan sup perlahan ke mangkuk saji dan membawanya bersama sepiring besar japchae, lalu menaruhnya tepat di atas meja makan yang telah dihias oleh Miyoung sebelumnya. Ada sekitar 6 hidangan berbeda yang nampak sudah siap untuk disantap, Siwon dan Miyoung bertukar pandang dan tersenyum puas melihat hasil kerja keras mereka hari ini ─yang sebagian besar sebenarnya dibuat oleh Miyoung sebelumnya dan sisanya adalah hasil keterpaksaan Siwon juga ancaman oleh sang istri yang sebelas duabelas dengan preman─

Ting Tong!

“Pasti itu Nichkhun!”

Miyoung baru saja akan melangkah menuju pintu, sebelum Siwon menjegal kakinya dan menahannya di kursi. Wanita itu bersungut keras di tempatnya, sedangkan sang suami tertawa mengejek sampai terbatuk-batuk. Siwon pun berjalan cepat menuju pintu dan mendapati seorang pria sedang memberikan cengiran lebar saat benda persegi panjang dari mahoni itu terbuka.

“Hai, Apa kab- Auw!”

Nichkhun mengusap kepalanya yang baru saja dipukul keras oleh Siwon. Ia belum sempat berkomentar apapun, karena Siwon telah menyeretnya masuk ke dalam apartemen. Miyoung yang melihat Nichkhun datang segera menghambur ke dalam pelukan pria itu dan membuat Siwon cemberut.

“Ehem!”

Miyoung pun segera melepaskan pelukannya dari Nichkhun dan menjulurkan lidah ke arah Siwon, mengejek balas. Nichkhun pun pada akhirnya hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan pasangan suami istri di hadapannya.

“Maaf aku terlambat. Ada kejadian yang tidak terduga saat pertemuan tadi, “ jawab Nichkhun setelah mendudukan tubuhnya di kursi yang tersedia. Siwon dan Miyoung mengangguk bersama.

“Tenang saja, televisi sudah menyiarkan hal memalukan itu beberapa jam yang lalu,” balas Miyoung cekikian sembari menaruh beberapa masakannya ke dalam mangkuk Siwon dan Nichkhun, lalu memberikannya kepada dua pria itu secara bergantian.

Ketiganya pun makan dalam khidmat, meskipun sesekali diselingi oleh obrolan ringan mengenai berbagai macam topik yang sedang berkembang saat ini dan tidak lupa pula menjadikan keterlamabatan Nichkhun sebagai objek yang paling menyita pembicaraan. Miyoung mengernyit bingung saat Siwon beranjak dari meja makan menuju ruang keluarga, padahal makanannya belum habis seluruhnya. Baik Miyoung atau Nichkhun menatap Siwon yang kembali dengan televisi yang menyala.

“Lebih nikmat jika makan sembari menonton.”

Miyoung langsung memutar kedua bola mata malas, sedangkan Nichkhun mengangguk setuju dan menarik kursinya untuk mendekat kearah Siwon. Kedua pria itu segera sibuk sendiri mencari saluran olahraga dan mengabaikan Miyoung yang mulai membereskan beberapa piring dan mangkuk kosong. Siwon meletakan remote televisi di meja makan setelah menemukan sebuah saluran lokal yang menayangkan pertandingan Bundesliga antara Bayern Muenchen melawan Borussia Mönchengladbach ─sebuah kabar baik karena Miyoung tidak bisa protes untuk kali ini─

Sementara Siwon dan Nichkhun menikmati pertandingan, Miyoung memutuskan untuk pergi mengambil bahan serta alat untuk pesta barbekyu nanti. Ia mengambil bumbu dan daging lalu meletakannya di meja makan, lalu menyalakan pemanggang dan mengatur suhunya. Bertepatan dengan hal tersebut, pertandingan memasuki waktu istirahat dan membuat Siwon serta Nichkhun berbalik kembali menuju meja makan. Miyoung meletakan beberapa irisan daging juga kimchi, jamur dan beberapa organ dalam sebagai pembuka dan menaburkan sedikit garam dan lada hitam sebagai perasa makanan. Siwon mengambil seiris daging yang telah matang menggunakan sumpitnya dan menyuapnya cepat, begitupula Nichkhun yang menyuap sepotong usus yang telah dicelupkan sebelumnya ke mangkuk kecil berisi kecap asin dengan tidak kalah rakus. Tidak butuh waktu lama hingga ketiganya berhasil menghabiskan hidangan dan menutup acara makan malam kali itu dengan selusin botol soju.

Pertandingan kembali dilanjutkan dengan skor 3-0 atas keunggulan Bayern Muenchen, Siwon dan Nichkhun menebak-nebak apakah kedudukan akan terus berjalan hingga akhir atau tidak, sampai secara tiba-tiba keduanya harus kecewa karena saluran tersebut mengganti pertandingan dengan sebuah acara berita. Miyoung yang penasaran pun mengambil alih remote dan mengencangkan volume suara televisi.

 

“Seoul kembali digemparkan dengan penculikan anak yang telah beberapa hari ini meneror seluruh lapisan masyarakat kota. Song Jieun adalah anak yang selanjutnya diidentifikasi sebagai korban penculikan terbaru setelah sejak lusa kemarin tidak dapat ditemukan keberadaannya, korban terlihat terakhir kali di halaman sekolahnya saat seseorang yang mengaku sebagai paman dan bibinya menjemput dengan menggunakan sebuah mobil Hyundai Genesis dan membawanya pergi. Polisi sampai saat ini masih melakukan penyelidikan terhadap motif pelaku sekaligus mencari keberadaan korban lain yang bertambah menjadi 20 orang yang masih belum dapat ditemukan hingga saat ini. Sekian KBS News Flash kali ini, saya Kang Seulgi melaporkan langsung dari studio.”

 

Tidak ada satupun yang bersuara, lebih tepatnya tidak tertarik sama sekali membicarakan berita yang baru saja tayang tadi. Siwon dan Nichkhun kembali menikmati pertandingan sepak bola sembari meminum soju masing-masing. Miyoung ingin bergabung sebelum langkahnya terhenti setelah melihat sebuah selebaran tergeletak tidak jauh dari posisi kedua pria di hadapannya, ia membuka benda yang agak sedikit lecek dan kotor tersebut lalu membacanya seksama. Miyoung kemudian menyadari sesuatu dan memeriksa bungkus kertas berwarna cokelat yang digunakan untuk membungkus daging yang dibeli oleh Siwon tadi. Sebuah senyum mengerikan terpatri jelas di bibir wanita bermarga Hwang tersebut saat melihat catatan kecil di bagian bawah bungkus yang bertuliskan dua buah nama seseorang.

“Kami sudah tahu. Nichkhun memberikan selebaran itu padaku terlebih dahulu saat kita makan tadi, lalu membuangnya begitu saja. Tidak kusangka anak bernama Song Jieun dan Min Jiyeon itu benar-benar enak dan lembut di mulut. Benar bukan, Khun?” ucap Siwon yang dibalas anggukan persetujuan oleh Nichkhun. “Jiyong dan Seungyeon memang berbakat menjadi tukang daging.”

“Aku bertaruh polisi tidak akan bisa mengangkap pasangan gila itu,” balas Miyoung dan melempar selebaran serta bungkus di tanggannya ke tempat sampah.

“Aku bahkan lebih yakin mereka tidak akan pernah tahu ada sebuah toko bernama G-Ham yang khusus menjual daging manusia yang masih segar di pasar Namdaemun. Kalau tahu begini harusnya kita membeli daging di tempat mereka sejak kemarin Miyoung ah,” tambah Siwon antusias.

Nichkhun menggaruk kepalanya yang tidak gatal, membuat Siwon dan Miyoung saling berpandangan bingung. “Ngomong-ngomong…”

“Kenapa Khun?” balas Miyoung.

“Bagaimana caranya kita membuang dua kepala anak ini? Kalian tidak mungkin langsung membuangnya ke tempat sampah, bukan?”

Siwon dan Miyoung kali ini saling melemparkan pandangan pada dua buah kepala anak-anak berukuran sedang di atas meja yang ditunjuk oleh sahabat mereka, lalu mengalihkan pandangan kearah mesin penggiling daging berukuran mini ─mereka tidak lupa menjadikan dua benda itu sebagai pajangan saat melakukan aksi kanibalisme tadi─. Nichkhun tiba-tiba saja mempunyai firasat buruk soal ini.

“Bantu kami memotong dan menggilingnya untuk makanan Bugsy serta Prince, ok!”

Nichkhun langsung mendengus keras setelah mendengarnya, membuat Siwon dan Miyoung langsung tertawa terbahak-bahak di tempat mereka masing-masing.

 

 

-Fin-

 

 

 

Guess who’s back?!

Yeah, Neo kembali dengan penyakit lama dalam menyajikan fanfic thriller favorit kita semua, Hahahaha #ketawasetan #dilemparpipaparalon

Tapi, Neo masih baik hati kan buat ngasih twist di akhir, bukan di awal, huahuahuahuahuahua. Hitung-hitung lunasin hutang karena harusnya fanfic ini duluan yang dipublikasi sebelum New Sheet. Makasih buat para reader yang sudah setia baca fanfic-nya Neo dan juga yang sudah mendoakan Neo saat akan menghadapi UN J Tapi, kayaknya Neo bakalan lama menghilang lagi karena harus ngurus hal-hal yang berkaitan dengan perkuliahan nanti.

Iya, Author sarap yang satu ini udah keterima kuliah, hehehe. Jadi, bagi para readers untuk kembali sabar kalau misalnya Neo lama baliknya, oke!

Seperti biasanya, Author akan kembali dengan FF lainnya. Dadah! #lambaitanganbarengJiyongdanSeungyeon

88 pemikiran pada “(AR) Guess Who?

  1. Ini yg kanibalisme sifany? Wew beda beut dari yg laen idenya 😀 thor lanjut cepet thor!! Penasaran kenapa mereka ko kanibal :v

  2. hahaha gak nyangka endingnya sesadis itu authornim,bener-bener kejutan, sampe merinding aku bacanya 😉 sampe jumpa di ff selanjutnya 😉 fighting!!!

  3. pantes aj t korban anak2 pnculikan gk ketemu. jd korban kanibalisme…
    errrr serem ah. sukses bgt traihlerr kmu..

    next ff dtunggu

  4. serius ini gk tau pertamanya ceritanya gmn eh ternyata mrk kanibal gt astagaa sumpah deh gk bisa bayangin ngeri jg pas tau di endingnya

  5. sumpah kalo ff buatan neo xenon genre nya suka tidak terduga,,terus cover ff nya itu aku suka suka semuaaa,ff nya bagus kok!fighting author!

  6. Dapet ide dari manaaaaaaaaaa ??? Author mah bener-bener ga bisa ditebak *-*
    Udah ah aku ga bisa komen banyak , author selalu mengejutkan..
    Aku tunggu next ff’nya yaaaaah, yang kaya collection contract lagi boleh tuh, one of my fav ♡
    Moga lancar urusan kuliahnya biar Neo ga makin horror , hihii

  7. aku pikir tiff cm psikopat doank,, tp aku smpet heran kok siwon bs nikahin dia.. tp trnyta pas d akhir……… oh no!!! mereka seorang kanibal.. aish bner2 g nyangka deh., pantes aja aku smpet bngung ma berita2 ttg penculikan yg lagi marak bgt,, kirain mereka penculiknya, eh trnyta mreka yg makan daging anak2 itu.. iiihhh serem bgt,, g kbayang deh..
    btw selamat y atas kelulusannya dan selamat udh memasuki dunia perkuliahan.. fighting!!!! ^^

  8. Astagaaa nggk nyangka bgt sifany disini kyk gtu ckck emng pling beda buat ff nih author 😊 smga ff slnjutnya nggk serem ye *lol 😄 btw smgt ya kuliahnya smga smua lancar 🙏👼 *ciecieudahkuliah*

  9. Aku kira tadi tiff beneran psikopat lol soalnya dia kasar bgt keliatannya lol tapi tetap aja makan daging manusia kayak gtu haduhhh siwon juga beneran weird couple bgt lah di ff ini xD kasian bgt nasib jieunie harus berakhir di perut siwon sama khun huuu seul juga muncil di ff ini duhhh kok bias muncul semua haha at least u did good job authornim,keep writing! ^^

  10. Guess who? Tbh, i’ve guessed that tiff is psychopat but thats wrong lol but almost close bc it seems similar xD berani makan daging manusia terus ngegiling kepala manusia itu…. so awesome sifany is awesome lololol mulai curiga authornya sering bgt buat ff genre beginian Jangan-jangan….. haha jkjk anw,jieun parah bgt hidupnya berakhir di perut siwon sm khun ughhh poot my bias=(( itu biass semua ya wendy.

Tinggalkan Balasan ke lisa ayu Batalkan balasan