(AD) Gadis Musim Gugur

Gadis Musim Gugur
Author: ayuhwang
Main cast: Tiffany Hwang–Choi Si Won
Leight :oneshoot
Genre: action, drama, romantic
Rating: 17
Disclaimer: semua cast milik Tuhan YME. Aku hanya meminjam nama mereka untuk memudahkan imajinasi aku dan kalian semua. Jangan lupa meninggalkan saran dan komentar, oke..Happy reading!!!

Lelaki itu masih saja duduk tampan. Menyeruput vanilla lattenya dengan hati-hati dan kembali terduduk nyaman di kursinya sambil menikmati pemandangan luar café yang tampak tenang dan damai. Mungkin efek musim gugur, dia merasa melankolis.
Riiing Riiing…
Dia sedikit mengutuk handphonennya yang berdering, menginterupsi waktu santainya. Setelah deringan kelima, dia baru mengangkatnya.
“yoboseo…mission success…nde, aku yakin setelah ini beritanya akan tersebar…sajangnim, aku benar-benar tidak ingin diganggu… terimakasih sudah mengerti”, lelaki itu menutup handphonennya
“Breaking news
Perusahaan obat internasional koryung mediance digeledah kepolisian
Pemirsa, perusahaan obat kryung mediance diketahui baru saja digeledah oleh kepolisian terkait dengan dugaan masuknya obat-obat terlarang melalui perusahaan tersebut. selain itu, Perusahaan yang disinyalir menggelapkan uang subsidi dari kementerian kesehatan ini …”
Semua orang di café tersebut mengamati televisi sambil bergumam kesana-kemari. Sedangkan lelaki tampan itu, menyeruput kembali kopinya sambil menyunggingkan senyum penuh kemenangan. Beranjak dari kursi dan melangkah keluar café.

“hana, dul, set…”, ada suara lembut dan lirih yang menginterupsi lelaki yang baru keluar dari café dan menenggelamkan dirinya dalam nikmatnya aroma musim gugur di tengah-tengah taman kota. Seorang gadis cantik duduk disampingnya, ikut menikmati musim gugur sambil menghitung bunga-bunga yang jatuh ke tangannya.
Lelaki itu mengamati, gadis yang terduduk di sampingnya terlihat cantik meski memakai balutan baju lusuh. Rambutnya tergerai indah dan bibirnya yang kecil terlihat sedikit pucat hingga menambah sendu mukanya. Gadis itu menengadahkan tangannya dan membiarkan kelopak-kelopak kecil bunga berguguran disana, saat hitungan ke-lima gadis itu meniup bunga-bunga itu hingga beterbangan dengan sangat indah. Detik itu, saat bunga-bunga itu mengangkasa, dunia seolah berhenti bagi choi siwon. Lelaki itu menarik kedua alisnya bersamaan dengan jatuhnya bunga-bunga itu. Dia tidak tahu tepatnya, tapi dia merasa apa yang dilakukan gadis itu mematrikan pandangannya.
“haaaakh” gadis itu bernafas berat sebelum beranjak dari kursinya. Lelaki itu ikut beranjak, mengikuti setiap langkah gontai dari gadis yang menarik perhatiannya itu. dia tidak ingin matanya kehilangan jangkauan pandangannya.
Wajah gadis itu tampak muram. Dia berjalan malas sambil memasukkan tangannya ke baju yang dipakainya. Sesekali berhenti, seolah berpikir, mendesah berat, dan kembali berjalan. Choi siwonpun tersenyum kecil melihatnya, gadis ini seolah menariknya ke dalam suatu kenangan di masa lalunya. Tapi kenangan itu hilang saat lelaki itu hampir mencapainya.
“tiffany”, lelaki itu tersentak saat ada gadis lain, tak jauh dari mereka, memanggil gadis itu. “kelas akan dimulai sebentar lagi. Ayo!”, dan gadis lain itu membawa gadis musim gugurnya berlari.
Siwon itu tidak mengejarnya, hanya terdiam meski raut mukanya terlihat sangat membahagiakan. Gadis itu bernama tiffany, dan senyum siwon semakin lebar.
“tiffany”, gumam siwon sambil tersenyum, sekarang ia tahu mengapa semua yang ada dalam gadis musim gugur itu menarik perhatiannya.
@@@
Sejak itu, choi siwon resmi menjadi penguntit. Dia mengikuti setiap gerakan gadis musim gugurnya. Setiap ada waktu dan dimanapun dia bisa, choi siwon akan meluangkan waktu berharganya untuk melihat tiffany. Tiffany kuliah di seoul univercity jurusan manajemen semester akhir dengan beasiswa. Pada pagi hari dia akan belajar dan bekerja di kedai kopi pada malam harinya. Semua data tentang gadis ini juga sudah didapatkannya, termasuk kecintaan gadis itu pada musik dan kegagalan gadis itu saat berkali-kali memasuki kepolisian.
“silahkan dinikmati vanilla lattenya, terimakasih”, tiffany memberikan secangkir vanilla latte hangat pada siwon yang tersenyum menatapnya
“bagaimana kau tahu aku akan memesan vanilla latte?” tanya siwon, kalimatnya menginterupsi tiffany yang sudah akan beranjak dari mejanya.
“kau kesini hampir setiap hari tuan. Dari awal toko kami buka sampai toko kami tutup. Kau selalu memesan menu yang sama mulai dari espresso sebagai pembuka, ice green tea latte, dan diakhiri dengan vanilla latte setiap dua jam sekali. Sebagai pelayan yang baik, tentu akan lebih baik jika kami memahami pelanggan.” Jawab tiffany masih dengan senyum lebarnya, khas pelayan café yang ramah.
Sebenarnya bukan hanya ini yang ingin diucapkannya pada lelaki tampan yang ada di depannya. Ada hal yang ingin ditanyakannya, tapi ia merasa tidak baik menanyakan hal seperti ini di sela-sela pekerjaannya.
“terimakasih kau telah memahamiku“, ucap siwon
apa?, bukan itu maksud kalimat tiffany. gadis itu sebenarnya ingin menjelaskan bahwa pelayan yang baik memanglah harus begitu. tapi sepertinya keinginannya untuk segera menjauh dari orang aneh yang matanya selalu mengarah padanya itu jauh lebih besar.
“nde, sama-sama” dan ia segera beranjak dari meja lelaki itu secepat yang ia bisa
Dua jam berlalu, siwon masih disana, memandang tiffany dengan seksama, seperti hari-hari sebelumnya. Tiffanypun masih sama, berusaha sekuat mungkin untuk tidak memandang pelanggannya yang aneh itu.
“kami pulang duluan ya”, siwon melihat pelayan-pelayan café tersebut melambai pada tiffany yang masih sibuk membersihkan cangkir dan gelas. café sudah sepi tinggal beberapa orang saja yang sepertinya juga sudah siap beranjak dari café tersebut.
“tuan, café akan segera tutup”, kata tiffany sopan.
“bolehkah aku memesan satu kopi lagi?”, tanya siwon cepat
“tapi-“
“ayolah. Satu kopi saja, tidak akan lama. Aku akan membayar lebih” siwon benar-benar bersi keras. Tidak perlu mengatakan kalimat panjang lebar, dengan nada suaranya yang penuh keyakinan dan mata menggodanya, cukup untuk menyihir tiffany mengatakan…
“baiklah”
Tiffany sebenarnya ingin menolak. Tapi dia tidak bisa menggambarkan bagaimana seorang choi siwon menyihirnya. Bahkan, ia merutuki dirinya setelah ia mengiyakan kemauan siwon. Tiffany membuatkan vanilla latte lagi untuk siwon. Para pengunjung satu per satu beranjak pergi, tinggallah mereka berdua. Dan dari setiap pergerakan tiffany, lelaki itu tak pernah berhenti memandang yang lain.
“ini tuan”, tiffany menyodorkan kopi favorit siwon
“terimakasih”, jawab siwon ramah
“tuan. Boleh aku bertanya sesuatu?”, akhirnya gadis itu memberanikan diri
Waktu telah melampaui jam kerjanya. Jadi menurutnya tidak ada salahnya jika ia menanyakan hal yang membuatnya penasaran tiap siwon masuk dalam café.
“tentu”
“apa kita saling mengenal?”, tanya tiffany spontan. Ini sudah malam, dia tidak punya banyak waktu.
“apa kau mengenalku?”, tanya siwon balik
Kenapa malah balik bertanya?, “tuan. Kau hampir setiap hari kesini, memesan menu yang sama, dan..”, tiffany tampak bingung, haruskah ia menanyakan ini?
“dan?”
“mungkin aku terlalu percaya diri. tapi- tuan sering memandangku. Apakah kita saling mengenal?”
“apakah kau mengenalku?”, kembali siwon balik bertanya
Tiffany menggerutu dalam hati, lelaki di depannya benar-benar menyebalkan. Dia selalu membalik pertanyaan tiffany, “tidak”.
“aku juga tidak”
Senyum choi siwon selalu diiringi dengan pandangan seolah tiffany adalah boneka yang menyenangkan untuk diajak bermain bersama.
“iya. Maafkan aku tuan. Aku yang terlalu percaya diri”, tiffany salah tingkah, lelaki ini membuatnya gugup dan dia seratus persen ingin menarik lagi pertanyaannya
“duduklah”
Tiffany, jangan lagi masuk dalam senyum manisnya, “maaf tapi aku menyelesaikan pekerjaanku”. Tiffany segera beranjak sebelum lelaki itu mengintimidasinya dengan tatapannya.
Selama tiffany membersihkan café, dia berusaha sebiasa mungkin. Bagaimana mungkin kau bisa bersikap wajar saat ada orang begitu tampan dengan tatapan mautnya menatapmu sepanjang apa yang kau lakukan? Sesekali tiffany menatap lelaki itu dan selanjutnya ia harus tersenyum canggung sebagai balasan senyum tampan lelaki itu.
Semua pekerjaan telah selesai dan tiffany kebingungan harus dengan cara apa mengusir lelaki itu. dia memandang arah kursi dan, “astaga”, lelaki itu tidak ada di kursinya, dia telah pergi tanpa tiffany tahu kapan.
“mau minum kopi bersama?”
“omo”, siwon terkekeh melihat wajah terkejut tiffany yang lucu
“Mau minum kopi bersama? Sepertinya pekerjaanmu telah selesai”, siwon menggandeng tangan tiffany ke arah tempat duduknya
“Duduklah”, ucap siwon sambil menunjuk kursi di sampingnya
“tapi aku masih-“
“ayolah sebentar saja”, kembali siwon mengeluarkan nada dan pandangan yang sulit untuk tiffany tolak
Tiffany menelan salivanya dengan susah payah. Dia tidak berpikir orang tampan di depannya akan melakukan hal buruk. Hanya saja ini sudah terlalu malam untuk memulai pembicaran dengan orang baru, pekerjaannya belum selesai. Terlebih dengan orang yang baru saja membuatnya malu. Belum lagi jarak mereka yang begitu dekat benar-benar mengintimidasi tiffany.
“annyeong haseo, tiffany imnida”, ucapnya saat ia duduk
“ya, aku bisa melihatnya di nametagmu. Anyyeong haseo tiffany-ssi, kim junmyeon imnida”, jawab siwon sambil menyeruput kopinya. Siwon sudah mempersiapkan ini, dia tidak mungkin memberikan nama aslinya meski pada sahabat lamanya.
Tiffany hanya menimpali dengan senyuman ragu-ragunya. Dia memilih kursi yang agak jauh, bukan kursi yang digeser siwon. Jantungnya yang berdetak lebih cepat entah karena takut atau gugup jika terlalau dekat dengan siwon.
“apakah kau sudah di café ini lama?”, siwon membuka pembicaraan
“tidak juga. Aku baru di sini”
“oh”, siwon mengangguk-anggukkan kepalanya. Setelah itu beberapa saat dia terdiam. siwon merutuki dirinya yang begitu gugup di depan orang yang disukainya. Bukankah dia sangat menginginkan tiffany ngobrol dengannya?
“kalau tuan sendiri, apa pekerjaan tuan?”
“ah,, aku-…aku detektif di kepolisian di daegu” siwon akhirnya punya cara untuk membuat mereka bicara dalam waktu lama
“benarkah?”, tanya tiffany antusias
“nde”, dalam hati siwon merasa menang melihat ekspresi tiffany
“wow, aku ingin sekali masuk ke kepolisian”
Dan setelahnya tiffany dan siwon larut dalam pembicaraan yang mengasyikkan. Tiffany sangat menikmati perbincangannya dan siwon sangat menikmati pemandangan indah di depannya. Untungnya dari sekian banyak pertanyaan gadis itu siwon bisa menjawab hingga akhirnya gadis itu tersadar bahwa malam telah beranjak menjadi fajar. Pembicaraan yang membuat mereka akrab dalam waktu singkat.
“astaga, maaf junmyeon ssi aku harus menyelesaikan pekerjaanku”
Akhirnya mereka mengakhiri pembicaraan yang menyenangkan itu. tiffany terlihat kelelahan dan siwon menyayangkan mengapa ia membuat gadis itu begadang hingga larut malam padahal ia harus berangkat ke kampus pagi ini.
“selamat malam tiffany-ssi”
“selamat pagi junmyeon si”, tiffany dan siwon terkekeh bersama. Pagi, mereka tidak menyangka bahwa pembicaraan mereka terlampau seru hingga pagi.
“jangan lupa kau berjanji untuk mengajariku masuk kepolisian”
“aku lelaki nona tiffany. aku akan memegang janjiku”
“aku akan menunggunya”
Siwon masih memandang sosok tiffany yang semakin hilang dalam kegelapan, “maaf tiffany, aku tidak bisa mengatakan namaku padamu”

Lima minggu telah berlalu. Seperti halnya bunga-bunga yang jatuh, hubungan siwon dan tiffanypun semakin jauh. Siwon tidak selalu hadir setiap hari dalam hidup tiffany, tapi ia selalu tampak dalam hati dan pikiran gadis itu. musim gugur telah berlalu dengan indah. Siwon, emm junmyeon bagi tiffany adalah lelaki yang hangat, teman yang sangat dibutuhkan untuk seorang tiffany hwang yang sendirian.
Terkadang siwon tiba-tiba datang ke apartemen tiffany, memasak, dan makan bersama. Tentunya, semua itu tidak jauh-jauh dari mengajari tiffany dalam persiapan tes tulis maupun tes fisik dalam tes kepolisian. Tak jarang juga siwon yang memindahkan tiffany dari meja mereka belajar ke kamar tidurnya karena gadis itu terlelap.
“good night baby”, ucap siwon diiringi dengan kecupan di kening tiffany

Sudah beberapa minggu mereka tidak bertemu. Tiffany merindukan lelaki itu. Tentu saja yang paling dirindukannya adalah tatapan dari lelaki itu, selain wajah tampan dan senyumnya yang mematikan.
“astaga”, gumamnya sambil menggelengkan kepalanya, berusaha menghilangkan bayangan siwon dari kepalanya.
“kenapa tiff?”, tanya temannya
“ah, tidak”
“layani meja nomor lima”
“baik”, ia segera mengantar pesanan ke meja nomor lima. “vanilla lattenya satu”, ucap tiffany sambil menyodorkan kopinya
“terimakasih nona tiffany”, suara itu
Pikirannya yang tidak fokus membuat tiffany melayani pelanggannya tanpa sadar bahwa pelanggannya adalah siwon(kim junmyeon).
“junmyeon”, tiffany tersenyum lebar, bak dia bertemu idola favoritnya. “kau kemana saja?”
“aku sedang ada urusan di luar kota. Aku-“, cerita siwon berhenti. Dia melihat bagaimana teman-teman tiffany memandang gadis itu. “bekerjalah, aku punya banyak waktu nanti”, jawabnya sambil tersenyum. dia mengisyaratkan pada tiffany bahwa temannya memanggilnya.
Tiffany mengiyakan, dia berlalu dan melayani para pengunjung hingga café akan tutup. Walau hari ini bukan waktunya dia menutup café, tapi ia mengatur shift dengan temannya supaya hari ini ia bisa melakukannya.
“ini”
Brukkk..
Siwon menaruh tumpukan kertas di atas meja mereka. Semua pengunjung telah pergi dan tinggal mereka berdua berbincang di tengah malam ditemani musik klasik lembut dan dua cangkir vanilla latte.
“ini tambahan soal-soal yang harus kau pelajari untuk masuk dalam kepolisian. ada beberapa jenis tes untuk tahap pertama. Aku harap kau bekerja keras untuk ini”
“wow”, tiffany menatap tumpukan kertas itu
Beberapa ada yang sudah dipelajari tiffany. maklum, sebagai orang yang telah dua kali gagal tes tahap pertama, ia telah mengumpulkan beberapa soal-soal yang mungkin akan keluar dalam ujian nanti.
“untuk tes kesehatan, aku rasa olahragamu setiap hari itu tidak cukup”, tangan siwon menginterupsi tiffany yang akan berkoar. “jangan tanya aku tahu darimana! Dengarkan saja!”
Tiffany mengedipkan mata beberapa kali. Dia mengikuti apa yang siwon katakan, diam dan mendengarkan. Selanjutnya apa yang di dengarnya adalah hal-hal yang harus ia lakukan untuk bisa diterma di kepolisian. tiffany berusaha mendengarkan dengan seksama, meski mendengar sekaligus melihat wajah seorang choi siwon bukanlah hal yang dapat disinkroniskan mengingat wajah lelaki tampan itu bisa mengalihkannya dalam dunia yang berbeda. Sesekali ia menginterupsi untuk bertanya. Percakapan ini semakin seru hingga mereka kembali tidak sadar bahwa fajar menginterupsi percakapan mereka, lagi.
Setelah itu, siwon membantu tiffany membersihkan tempat, mencuci dan mengatur gelas dan piring, dan selanjutnya beranjak keluar café sambil menikmati jalanan seoul.

Seminggu kemudian tiffany melakukan tes. Dan setelah itu siwon tidak pernah lagi terlihat oleh tiffany. Bahkan hingga tiffany resmi masuk kepolisian. gadis itu telah menyelesaikan kuliahnya dan memilih mengabdi sebagai polisi. Tiffany merindukan siwon, sangat. Hingga saat ia mencari data tentang pencurian yang mengehebohkan di daegu ia menyempatkan diri mencari siwon dan menemukan fakta yang sangat mengejutkan.
“aku ingin bertemu kim junmyeon”
“iya nona, aku kim junmyeon. Ada yang bisa aku bantu”
Bukan, lelaki tampan di depannya bukan lelaki yang menemaninya biasanya. Bukan lelaki yang biasa memesan kopi di cafenya.
“oh, maaf tuan. Aku salah orang”
Akhirnya tiffany keluar dari kantor polisi dengan kecewa. Jadi selama ini dia dibohongi? Lalu siapa orang tampan yang beberapa kali memasuki apartemennya bahkan mungkin kini mulai memasuki hatinya?

Tiffany berusaha menemukan nada yang tepat saat ia memainkan gitarnya. Menyenyandungkan beberapa lirik lagu yang tak kunjung pas dengan nada yang dimainkannya.
“aiiisssh..sincha”, teriaknya sambil membanting gitarnya di sofa. Dilihatnya gitar itu dengan nanar.
Siwon hanya memandang tiffany yang memainkan gitarnya sambil ikut bernyanyi ditemani waine yang ia bawa untuk menemani waktu berdua mereka.
“andwe..andwe..andwe”, ucap siwon sambil menggelengkan kepalanya
Lelaki itu menstel gitar tiffany. duduk di depan gadis itu sambil mencoba memebenarkan alunan musik yang keluar satu persatu dari senar bening itu. Siwon sangat menyukai waktu seperti ini. Dimana dunia seolah berhenti bergerak untuknya dan tiffany.
Siwon pun memandang tiffany saat ia menyadari dua pasang mata indah yang tak jauh darinya itu mengulitinya. Dipandangnya tiffany lama, kedua mata yang bertemu itu beradu dalam senyap kemudian diikuti bibir mereka yang menyatu dengan sendirinya. Siwon memulainya dan mereka menikmatinya.
sedikit kenangan pertemuan terakhir mereka yang terselip justru membuat hati tiffany semakin tidak karuan. Dia butuh pencerahan, dia butuh menenangkan diri, dan dia butuh jalan-jalan.
“hi”
Tiffany hanya berdiri mematung saat menemukan junmyeon palsu pembuat mood buruk di depan pintunya saat ia akan keluar rumah. Siwon masih terlihat biasa, masih tersenyum tampan.
“kau tidak menyuruhku masuk?”
“siapa kau?”, tanya tiffany frontal
Tiffany frustasi. Kelakuan siwon yang sering datang dan pergi seenaknya sendiri begitu menggangu dan sekarang ditambah dengan kebohongan yang baginya tidak bisa ditoleransi lagi.
“apa maksudmu?”, ia menempelkan punggung tangannya pada gadis itu. “kau tidak demam. Apakah kau hilang ingatan? Bagaimana bisa kau melupakanku dengan mudah? Aku tahu kau diterima di kepolisian. Jjadi aku kemari-“
“aku tadi ke kantor polisi daegu”
Bang…
Siwon tahu apa maksud tiffany.
“kenapa kau berbohong ? siapa kau sebenarnya?”, Siwon tahu hal ini pasti akan terjadi. Tapi dia tidak tahu bakal secepat ini. “jawab aku”, teriak tiffany
Siwon menghela nafas besar sambil memikirkan kata-kata terbaik untuk menjawab tiffany. Bagaimanapun ia berpikir, otaknya seolah tak mau bekerja. akhirnya ia memilih membalikkan badannya. Mungkin pergi dari gadis pujaannya adalah pilihan terbaik.
“aku bilang jawab aku”, tiffany benar-benar marah
Beberapa minggu tidak bertemu ingin rasanya siwon memeluk tiffany erat, ia sangat merindukan gadis dengan mata indah itu. gadis yang selalu tersenyum polos dan manis untuknya, “aku hanya orang yang ingin menjadi temanmu. Aku tidak bisa memberi tahu siapa diriku. Tidak bisakah kita berteman tanpa syarat apapun”
“aku juga ingin menjadi temanmu. Tidak bisakah kau memberi tahu siapa dirimu?”, tiffany balik bertanya. Sesuatu yang biasa orang di depannya lakukan tiap kali mereka berbicara
“kau ingin aku menjadi siapa?”
Tiffany menatap siwon penuh pertanyaan, “maksudmu?”. Tiffany hanya membuka mulutnya dan kembali menutupnya. “tentu- aku ingin kau menjadi kau, aku ingin tahu kau”, mengapa lelaki di depannya begitu membingungkan dan menyebalkan
“aku bukan siapa-siapa, aku bukan orang yang bisa memberi tahu apapun soal diriku. Bahkan aku sendiri tidak tahu aku siapa”
“Sangat egois”, tatap tiffany sinis
“ya, dan egois. aku adalah orang yang egois”, dengan datar, siwon memandang mata indah itu selama mungin.
“tsk, menyebalkan”
Kali ini siwon menarik bibirnya ke atas, “ya, dan sangat menyebalkan”
Tiffany benar-benar ingin menampar wajah yang begitu percaya diri itu, “sombong, terlalu percaya diri, menang sendiri, keras kepala, -menyebalkan, hmm.. egois, sombong…”
Siwon semakin melebarkan senyumannya melihat bagaimana tiffany bereaksi. Wajah cantiknya berpadu dengan kejengkelan yang memuncak membuat gadis itu semakin imut. Tiffany tidak sadar juga beberapa kali mengulang kata-katanya hingga akhirnya ia melolong di depan siwon.
GREPPP, siwon mengunci tiffany dalam pelukannya
“kau bahkan tahu lebih banyak tentang diriku daripada aku sendiri”, dielusnya kepala belakang tiffany dengan lembut.
Saat pelukan itu terlepas tiffany masih menampakkan wajah jengkelnya dan siwon semakin menjadi-jadi dalam tertawa, “neomu yeppuda, baby”
Baby? Sejak kapan lelaki itu memanggil tiffany baby. Gadis itu menghela nafas sebelum ia mengulang pertanyaan yang sama, “siapa kau?”
Siwon menghentikan tawanya. Dia melihat bagaimana tiffany marah karenanya.
“baiklah, annyeong”, tiffany masuk ke rumah dan membanting pintunya. “jangan pernah menemuiku lagi, aku tidak mau berteman dengan pembohong yang penuh kepalsuan. Jangan pernah menampakkan mukamu di depanku lagi, aku membencimu, sangat membencimu…”, tiffany tak berhenti bicara malam itu. hingga ia menyadari siwon tak lagi berada di depan apartemennya. Lelaki itu telah pergi. Dia memang lelaki egois, tiffany tahu dia harus melupakan kim junmyeon palsu itu.
“pertanyaannya adalah apakah ia sanggup?”

Hari terus berjalan dan tiffany disibukkan dengan segala kasus yang ditanganinya dengan rekan-rekannya di kepolisian. Terutama ulah seorang buronan polisi kelas atas, orang-orang menyebutnya black hawk.
“tiffany”
“nde kapten”
“kau ikut penyerbuan kali ini”
“nde?”
Rekan-rekan tiffany tersenyum mendengar apa yang kapten mereka, kim hyun joong katakan. Tiffany telah lama masuk ke departemen mereka tapi belum diberi kesempatan untuk ikut dalam perburuan. Dia masih bekerja di balik mobil kepolisi untuk memantau jalannya penyerbuan.
“nde kapten”, ucapnya dengan lantang setelah

Nafas tiffany memburu saat ia seorang diri mencoba mengejar burunan utama korea yang selama ini meresahkan kepolisian. beberapa rekannya telah dilemahkan oleh black hawk.
“berhenti”, tiffany menembakkan beberapa peluru ke langit sebagai peringatan tapi buronan itu tetap berlari kencang tak mengindahkan peringatannya hingga saatnya mereka berada di lorong buntu, black hawk menghentikan larinya. Tiffany bersiap dengan menodongkan pistolnya.
Dari sorot matanya, tiffany sadar burnonannya itu tak terintimidasi. Dia justru mendengar suara kekehan dari balik topeng hitamnya. Tiffaany semakin mempererat genggaman pistolnya, dia tidak akan membiarkan black hawak mengelabui kepolisian untuk kesekian kalinya.
“letakkan senjatamu dan menyerahlah”
“aku sudah menyerahkan diriku sejak lama,… baby”
Mata tiffany melebar. dia tahu benar suara siapa yang di dengarnya. Lelaki itu membuka topengnya. Tiffany sangat merindukan wajah itu dengan segala kelakuan menyebalkannya. Black hawk adalah orang itu, kim junmyeon palsu yang dikenalnya.
Black hawk mendekat dan tak ada sedikitpun ketakutan di wajahnya meski ada sebuah pistol yang mengarah padanya. Dalam sekian detik lelaki itu mengambil dan melemparkan pistol tiffany. gadis itu tersadar, tapi terlambat karena lelaki itu sudah mengunci pergerakannya.
“I miss you baby”, ucap siwon. dia memejamkan matanya merasakan bagaimana mendekap seorang yang telah lama dirindukannya.
Tiffany berontak dalam dekapan siwon. Saat dekapan itu terlepas, siwon segera berlari menjauh. Tiffany telah kehilangan buronannya, lagi. Satu yang ia pikirkan, bagaimana membuktikan bahwa kim junmyeon palsu itu adalah black hawk.

Hello everybody, I’m Back
Aku sangat merindukan kalian semua. ini adalah prequel dari that man. Aku membuatnya semacem buat “welcome back” gitu buat aku supaya aku semangat menulis. Maaf banget aku membuat “fire in my heart” dan “180o” ditutup dengan seadanya soalnya aku bener-bener harus hiatuz dan aku pengennya waktu aku hiatuz fanfic ku selesai, sorry banget. Thank you banget atas support kalian di fanfic-fanficku sebelumnya. Thank you thank you thank you ;D

50 pemikiran pada “(AD) Gadis Musim Gugur

  1. Perasaan kaya pernah bacaa tpi dmanaa gtu yaa ahh lupa lagi..
    Ceritanya masihhh bingungg tpi baguss penasaran jdinyaa hhii
    Ada lanjutanannya kah???

  2. berarti dari sini nyambung ke that man ya? oke..oke.. kalo gitu balik lg baca. he3
    mmm.. aku kira siwon itu seseorang yg punya jabatan penting, makanya dia bohong sama fany. ternyata eh ternyata..

  3. Ouhhhh pantes aj serasa pernah bca ff ini. Ternyata ini prequel dr that Man. Ok dh… Teruskan.. Bila perlu n pke seriea ya..
    Selamat dtng dr hiatusmu hhee

  4. Oh jadi ini Prequelnya That Man tohhh….
    pantes aja kok Siwon oppa merahasiakan identitasnya sihh 😦
    dan ternyata ini awal dari bagaimana Tiffany eonni menjadi policewoman 🙂 😀
    Saranghae Tiffany eonni ❤ ❤ ❤

  5. pantesan kaya perna baca black hawk 😅 termyata ini awal mulanya tiffany dan siwon keyemudan siwon ternyata black hawk kah? 👀 dan lanjutnya that man 🙊 tapi ini udah emd thor? Gada lanjutannya lagi?😰 semoga ada 😁 fighting! 👏💪

  6. Menurut aku mah ini cerita belum tuntas ya thor? Masih belum jelas ending nya gmna. Masih ada masalah yg belum terselesaikan. Gmna sama hubungan siwon & tiffany??
    Masih butuh dilanjut nih thor ff nya.

  7. Hell yaa… jadi ini prequel that man -_- pantes agak ngeflashback ke slah satu fanfic :3
    Ffnya kerenn, lanjut min, oh yaa saran aja sih, buat fanficnya dikasih jeda yaa, kyak per paragraf gitu, ini terlalu penuh, malah terkesan ‘gak ada spasi’ okee itu aja ^_^

  8. Ceritanya ffnya bagus thor,tapi kyknya pernah baca sihhh.apa2an ternyata siwon itu black hawk dan pakai nama palsu,bukan nama asli.
    Penasaram gimn hubungan selanjutnya siwon dan fany.jadi seru nih,fany jadi polisi siwon jadi buronan.hehehe……
    Lanjut thor.thanksnya buat author dan ffnya.
    Author jjang author hwaiting.

  9. awalnya ga nyangka klo akan mengarah ke ff that man😂 kirain beda, ternyata eh ternyata, ini prequel ff that man toh. aku ngerti skrg, jadi tiff unnie bisa masuk kepolisian dulu krn siwon oppa.jadi pen baca ulang ff that man☺😂 anyway, welcomeback thornim😉 ditunggu karya” selanjutnya, miss youu😘 keep writing,hwaiting!!🙆

  10. Aaaa..suka. 😍
    That man salah satu ff favorit aku, bahkan aku baca berulang ulang..hehe
    Ff ny keren thor.. Suka ama karakter tiffany 😊

  11. Astagaa ternyata ini prequel nya That Man.. gak nyangka aja, biasanya kan part 1 nya dulu yg dipublish, eh ini malah sequel nya duluan yg dipublish. Hmm boleh juga ide nya thor hehe.
    Btw, ditunggu karya2 menarik selanjutnya, hwaiting^^

  12. ini udah end thorr?? apa masih ada klanjutannya ??
    ceritanya ngegantung thorr.tapi gapapa.yg penting author sudah berkerja keras buat ff ini.
    okee dehh thor ditunggu karya2 selanjutnya ya thor.
    faighting..

  13. baby……
    ahhh parah ga kebayang kalo aku dipanggil siwon oppa pake sebutan itu*salfok*
    oke gini aku mau cursing dulu #cursingcurhatsingkat
    aku dr 2009 pertama tau dan ngefans sm Suju esp Siwon dan Kibum oppa..
    lalu tahun 2009 akhir temen pas lg smp bawa majalah apa gitu yg edisi khusus snsd.
    awalnya aku ga tertarik, tp krn satu nama “tiffany” ntah aku suka bgt nama itu dr aku sd kelas 3. ga peduli artis manapun yg namanya tiffany aku suka. *trmasuktiffanyindonesianidol krn nama tiffany friendly dan funny dan humble gitu makanya suka. eh pas dr majalah itu aku tau kalo ada member snsd yg tiffany, langsung lah aku cecer temen aku yg bawa majalah itu, tentang karakter tiffany sprti apa. dan bener aja emg friendly dan unyu gitu, jd aku beneran suka jg sama fany unnienya. isenglah waktu awal” masuk smk dan udah pny hp keren, aku search sugen eh emg banyak bukti Sifany dating. aku ga pake nolak dan fikir panjang langsung nyamperin sahabat sekelas yg suka korea, dan bilang “anjir gue saking tergila”nya ama siwon tiap sholat gue doa supaya siwon jodoh sama gue, tp td gue baru liat trnyata siwon tiffany banyak bukti dating.
    dan gue ikrar hr ini gue cuma rela berbagi siwon sm tiffany. sama selain tiffany dan gue. siwon gue doain putus wkwk”

    oke back to the comment:
    ff ini suwer tekewer mirip bgt sm yg prnh aku bayangin gara” selesai nonton steal my heart nya jowoon. dan cast di ff ini aku balik, jd siwon yg polisinya huhu. pokonya ff ini tiopi begete dan kayanya sequelable yaa*ngedipin author* hahahahaha keep writing author ssi^^

Tinggalkan Balasan ke delicagwiyomi Batalkan balasan