(AR) Magic Kiss, Superb Lips Part 3

        Magic Kiss, Superb Lips Part 3

  
Author : @echa_mardian

       Cast : Tiffany Hwang, Choi Siwon
Other Cast : Im YoonA, Jung Jessica, Kim Taeyeon, Cho Kyuhyun

          Genre : Fantasy,Family, Romance, comedy

“Thanks to blog Ardiana Rose for the magical spell.”

 ***

Cassandra, Taeyeon dan Jessica tampak waspada dengan langkah kaki yang diayunkan Damnitri ke arah mereka. Cassandra tidak sempat melirik Tiffany yang masih berada di belakangnya. Damnitri berhenti dan menelengkan kepala, memandangi wajah Taeyeon dan Jessica dengan teliti. Pengikutnya tidak bergerak sama sekali seperti patung.

“Lama tidak bertemu dengan kalian,” terdengar suara mengerikan Damnitri. Kini matanya menusuk ke arah Cassandra. “Terutama kau, Cassandra. Penyihir sok tahu.”

Cassandra mendengus. Taeyeon dan Jessica benar-benar salut dengan keberanian penyihir pelindung mereka itu. Seharusnya mereka juga mempunyai nyali seperti Cassandra sebab tidak akan selamanya wanita itu akan melindungi mereka.

“Aku dengar kau merasa terancam dengan keberadaan penyihir yang sok tahu ini,” sindir Cassandra seraya menyeringai puas. Damnitri menggeram pelan.

Namun ia memilih untuk memandangi kembali Taeyeon dan Jessica. “Biar kutebak. Kalian pasti Kim bersaudari. Bukankah kalian berempat? Dan sepertinya bukan kalian yang kucari.”

“Benar!”

Baik Taeyeon, Jessica maupun Cassandra terkejut dengan sahutan yang berasal dari belakang mereka. Sontak mereka membalikkan badan dan terkejut mendapati apa yang mereka lihat. Kim Tiffany, berdiri tegak dengan kedua tangan berada di samping tubuhnya. Sepasang matanya berwarna hijau terang, menyala-nyala liar di tengah kegelapan malam. Tiffany tidak terlihat serapuh tadi, tetapi justru kebalikannya.

Ia tampak tegar, kuat serta penuh percaya diri. Semuanya terlihat sama kecuali sinar di matanya itu. Mungkin Cassandra benar, Tiffany mendapatkan kekuatan yang diluar kendali dirinya.

“Akulah yang kau cari, Wanita busuk!” lanjut Tiffany tenang. Ia maju melewati Cassandra dan kedua kakaknya, sehingga ia kini yang memimpin. Jaraknya dengan Damnitri hanya beberapa meter. Para pengikut Damnitri mulai berdengung-dengung resah di belakang pemimpinnya.

“Oh, jadi hanya kau gadis kecil? Hahahahaha! Aku kira aku akan berhadapan dengan seorang gadis bertubuh besar dan tegap! Ternyata hanya sebesar nyamuk pengganggu! Cih!”

Tiffany hanya menyeringai menanggapi cemoohan Damnitri dan tawa pengikutnya.

“Kau hanya sedang ketakutan, Damnitri. Oleh sebab itu kau mengatakan hal itu,” ujar Tiffany sangat tenang.

Damnitri terkekeh. Ia mengangkat kedua tangannya hingga mendadak langit bergemuruh memekakkan telinga. Taeyeon dan Jessica saling berpegangan tangan di belakang Tiffany, sementara Cassandra berdiri mantap di samping Tiffany.

“Kalau begitu, aku ingin melihat kekuatanmu itu! Mari bertarung!”

Tanpa Cassandra sadari, Tiffany dan Damnitri terangkat ke atas dan berkelebat menjadi kilatan cahaya putih dan hitam, menuju ke lapangan yang jauh dari mereka. Hanya mereka berdua. Jantung Taeyeon dan Jessica terasa berhenti berdetak melihat pemandangan itu. Kemana menghilangnya Tiffany dan Damnitri? Apa Tiffany bisa menghadapi Damnitri sendirian?

“Sekarang tinggal kita yang akan bersenang-senang!” terdengar teriakan salah satu pengikut Damnitri. Cassandra dan si kembar kontan saja mempersiapkan diri mereka.

Taeyeon dan Jessica percaya dengan kekuatan Tiffany, meskipun mereka belum pernah melihatnya.

Dalam sekejap, Cassandra, Taeyeon dan Jessica telah bertarung dengan para pengikut Damnitri yang berjumlah puluhan. Masing-masing mereka melawan segerombolan penyihir-penyihir jahat itu. Cassandra menumpas mereka dengan cukup mudah sebab ia telah melawan penyihir-penyihir yang lebih berbahaya. Jadi, pengikut Damnitri hanyalah masalah kecil baginya.

Ketika ia dikepung oleh sekitar dua puluh orang pengikut Damnitri, Cassandra menyeringai jahil. Ia menengadahkan tangan kanannya dan mengangkatnya tinggi-tinggi. Tepat sebelum segerombolan penyihir jahat itu menyerang Cassandra dengan kutukan mematikan, Cassandra pun dengan cepat berseru. “Wavos Gegandrio!”

ZRRREESSS! BYUUURRR!

Tiba-tiba segulung ombak yang sangat besar menghantam penyerang Cassandra, membuat tubuh mereka terhempas ke pohon-pohon ek yang besar dengan sangat keras. Hantaman yang sangat keras di kepala membuat nyawa mereka melayang.

Lain lagi dengan Taeyeon. Ia sendiri terkejut dengan kekuatan yang baru saja didapatkannya. Sebelumnya ia tidak pernah bisa melakukannya, tetapi sekarang ia dengan mudah melakukannya. Ketika Taeyeon terkepung oleh lima orang penyihir jahat dan mengikatnya dengan akar liar, Taeyeon hampir saja putus asa. Namun setelah ia meneriakkan mantera Groundium, tiba-tiba saja kaki para penyerangnya tenggelam ke tanah. Hal itu dimanfaatkan Taeyeon dengan membebaskan dirinya sendiri.

“Kalian meremehkanku, ya! Rasakan ini! Maxima airlessia!”

Seketika kilatan cahaya putih keluar dari kedua telapak tangan Taeyeon. Saat itu juga tercipta gelembung besar yang menyelubungi kelima penyerangnya. Gelembung itu adalah gelembung udara hampa yang mengakibatkan siapa saja yang berada di dalamnya tidak bisa bernapas. Kelima pengikut Damnitri tercekat seketika. Mereka memegangi leher masing-masing sementara kaki mereka terbenam ke tanah. Dalam hitungan beberapa detik, wajah para pengikut Damnitri itu membiru disertai dengan menegangnya urat-urat nadi mereka dan mereka pun tewas.

Jessica merasakan keadaan yang sangat berbeda. Ia tidak sekuat Taeyeon dan tidak pernah melawan penyihir-penyihir keji seorang diri. Ia berlari jauh ke dalam hutan bermaksud untuk menghindar, namun sialnya salah seorang dari pengikut Damnitri berhasil menjerat kakinya dengan sihir ikat sempurna. Jessica tumbang ke tanah. Wajahnya sepucat kertas. Ia tidak mempunyai keberanian untuk mengucapkan mantera pelindung.

Sekitar sepuluh orang pengikut Damnitri mengepungnya seraya tertawa penuh kengerian. Keringat Jessica bercucuran hebat. Ia memejamkan matanya, pasrah jika memang nyawanya akan habis disini. Satu hal yang disesalinya yaitu dirinya belum berhasil menemukan adiknya, Yoona.

Yoona, jika kau mendengarku, aku minta maaf. Aku sangat menyayangimu, Adikku.

Jessica tidak merasakan apa-apa lagi selain deruan angin yang sangat kencang melewatinya. Apa pengikut Damnitri itu telah menyerangnya sehingga kini rohnya sedang terbang ke atas langit. Tidak, Jessica tidak yakin kalau dirinya sudah mati. Ia masih bisa mendengar pekikan dan suara gaduh. Namun matanya belum ingin terbuka. Ia masih gentar. Tubuhnya saja masih gemetar hebat.

Jessica tertegun ketika mendengar lolongan seperti binatang di dekatnya. Lolongan dan suara menggeram seperti serigala. Jessica menelan ludah ketika terdengar pekikan kesakitan dari para pengikut Damnitri. Ia lupa kalau saat ini mereka berada di dalam hutan. Jadi, tidak heran memang terdapat binatang-binatang liar disini.

Jessica pun memberanikan diri membuka matanya perlahan. Sedikit demi sedikit adegan di depannya terpapar jelas. Mata Jessica membulat seketika. Seekor serigala bertubuh kurus sedang melawan sepuluh mantera kutukan ke arahnya. Namun serigala itu cukup tangguh. Meskipun tubuh ringkihnya kini penuh dengan luka cabik, tetapi serigala itu masih bisa menerkam para pengikut Damnitri. Cukup lama pertarungan sengit itu terjadi sementara Jessica hanya bisa menonton dengan mata berair. Ia tahu kalau serigala itu sedang menyelamatkan nyawanya.

Hingga tinggal dua musuh terakhir, serigala tersebut menerkam leher dan mencabik-cabik tubuh mereka sampai menjadi beberapa bagian. Jessica mencengkram kakinya yang masih terikat ikat sempurna dari kawat berduri. Ia tidak lagi merasakan sakit sebab ketakutannya mengalahkan segalanya.

Jessica tidak berkedip ketika serigala tersebut menatap ke arahnya. Entah mengapa Jessica merasa sangat familiar dengan sepasang mata kelam tersebut. Napasnya tertahan tatkala binatang buas itu merangkak menghampirinya.

Ia yakin kalau serigala itu adalah makhluk sihir yang sering mereka sebut manusia serigala. Makhluk yang harus mereka hindari sebab manusia serigala memang tidak berteman dengan penyihir baik maupun penyihir jahat.

Saat tiba tepat di hadapan Jessica, serigala yang penuh luka itu menunduk lalu mengarahkan moncongnya ke kaki Jessica yang terikat kawat. Jessica membelalakkan mata ketika taring tajam serigala itu dengan mudahnya menggigit putus kawat tersebut. Jessica pun bebas.

Akan tetapi, tatapan menyedihkan serigala membuat Jessica tidak takut lagi, melainkan terharu. Ia tidak ingin berperasangka buruk, namun sepasang mata itu benar-benar mengingatkannya kepada mata adik kesayangannya, Yoona. Bahkan serigala itu kini menangis. Terlihat dari cairan bening yang menetes di kaki Jessica yang berdarah.

Entah darimana kekuatan itu datang, kedua tangan Jessica menangkup wajah serigala. Ia mengelus lembut kepala yang dipenuhi bulu serta darah tersebut. Tanpa disadarinya, ia pun ikut menangis.

“Terima kasih telah menyelamatkanku. Apa kau baik-baik saja? Kau tampak terluka parah,” ujar Jessica lembut. Serigala itu hanya menggeram pelan. Jessica tahu binatang itu pasti sangat kesakitan sekarang.

“Tunggu sebentar. Aku akan memanggil Taeyeon untuk mengobatimu.”

Grrrrrhhh

Jessica diam tak berkutik ketika serigala itu menggeram marah. Sepertinya serigala tersebut tidak ingin dibantu. Ia berlari menjauh dari Jessica menuju kegelapan hutan. Jessica masih tercenung di tempatnya sebab ia masih bisa melihat tetesan air mata serigala tersebut yang bercahaya terang di tengah kegelapan.

“Jessica!!!”

Jessica membalikkan tubuhnya ke arah suara. Taeyeon dan Cassandra berlari ke arahnya. Taeyeon segera memeluk Jessica ketika mereka telah berdekatan. Jessica balas memeluk Taeyeon dengan erat, lega karena mereka telah berhasil mengalahkan para pengikut Damnitri.

“Aku hampir saja mati jika manusia serigala itu tidak datang menolongku, Taenggo!” ujar Jessica dalam isakannya. Taeyeon mendesah lega. Ia sendiri juga terluka karena melawan musuh, tetapi tidak separah luka Jessica. Cassandra berdecak jijik ketika melihat potongan-potongan tubuh di dekat Jessica.

“Sepertinya mereka mengalami mati yang mendamaikan,” komentar Cassandra. “Kau baik-baik saja, Jessie?”

“Hanya kakiku yang terluka,” jawab Jessica kalem. Cassandra berjongkok di samping Jessica dan mengeluarkan sebotol ramuan lagi dari kantong jubahnya.

“Kau memerlukan ramuan penyembuh. Luruskan kakimu.”

Sebelum melakukannya, Jessica menahan tangan Cassandra. Taeyeon memandang Jessica heran. Mereka harus segera pulih dan membantu Tiffany melawan Damnitri.

“Cassie, Taenggo. Mungkin kalian tidak akan mempercayai ini. Tetapi aku merasa manusia serigala yang menolongku adalah…Yoona.”

 

 

Tiffany dan Damnitri masih berdiri berhadapan dalam jarak yang cukup jauh. Mereka telah saling menyerang dengan mantera serta kutukan-kutukan mematikan, namun mereka cukup lihai mengelak atau menangkis. Tiffany berdarah di sudut kanan mulutnya, sementara Damnitri memar di sepanjang lehernya. Tiara Damnitri sudah tidak berada di tempatnya, melainkan sudah hancur berkeping-keping saat Tiffany meluncurkan mantera Torntio. Hal itu membuat Damnitri ingin mencabik-cabik isi perut Tiffany.

“Incresio rippedo!”

Zzzziiiiinnng

Kilatan cahaya merah mengarah cepat ke Tiffany, namun gadis itu tak kalah cepat melindungi dirinya dengan perisai Scutum. Tiffany menahannya dengan segenap tenaganya karena jika tidak, isi perutnya akan berhamburan keluar karena sihir hitam tersebut.

Tiffany melempar mantera Damnitri ke samping, membuat wanita itu terhuyung. Damnitri tentu tidak menyangka Tiffany akan sekuat itu menangkis. Matanya makin memerah karena marah.

“Berani sekali kau menantangku, Kim Tiffany! Aku dengar kau sudah bertemu dengan cinta sejatimu?”

Tiffany tidak membalas perkataan Damnitri. Kakinya terus melangkah ke samping guna berjaga-jaga jika nanti Damnitri nanti mendadak melancarkan serangan. Mata Tiffany masih berkilat-kilat hijau, terkadang berwarna kuning keemasan. Tanpa disadarinya, sosok tak terlihat Siwon berdiri tak jauh dari mereka, menyaksikan dengan cemas pertarungan antara Tiffany dan Damnitri. Ia tahu kalau cinta sejati yang dimaksud Damnitri adalah dirinya.

Siwon mencari cara bagaimana caranya membantu Tiffany. Meskipun tampaknya gadis itu kuat, namun sosok Damnitri jauh lebih tangguh. Wanita itu mempunyai tak-tik yang licik dalam menyerang.

“Dimana adik kesayanganmu? Kudengar bangsa manusia serigala telah menyekap dan membunuhnya. Hahahaha!”

Mendengar perkataan Damnitri kali ini, aliran darah Tiffany berdesir. Tubuhnya seketika kaku dan matanya membelalak. Apa kata penyihir jahat itu? Diculik dan dibunuh oleh manusia serigala? Tiffany menelan ludah dengan susah payah. Jantungnya berdegup dua kali lebih cepat. Keringatnya semakin deras mengalir dari pori-pori tubuhnya.

“A-apa maksudmu?” desis Tiffany.

Tidak mungkin! Yoona tidak selemah itu. Ia pasti bisa melindungi dirinya sendiri karena adiknya mempunyai banyak akal, batin Tiffany.

Sementara Damnitri terus tertawa, tidak menjawab pertanyaan Tiffany. Ia merasa puas melihat wajah ketakutan Tiffany. Apakah kekuatannya ikut melemah karena perasaannya sedang cemas, pikir Damnitri. Jika benar, ini adalah kesempatannya untuk menyerang Tiffany.

Siwon melihat gelagat mencurigakan pada sosok Damnitri. Wanita itu sudah mengambil ancang-ancang sementara Tiffany masih terpaku di tempatnya. Siwon berlari sekuat tenaga menuju Tiffany. Ia tidak ingin Tiffany terkena kutukan mematikan Damnitri.

Namun saat kakinya terus berlari, Siwon merasa ada sesuatu yang menerpa tubuhnya. Yaitu angin. Ia memandangi dirinya sendiri kemudian mendadak berhenti. Tadi ia tidak bisa melihat kaki dan tangannya sendiri, tetapi sekarang semuanya sudah kembali seperti semula. Tubuhnya tidak lagi tak terlihat!

Terang saja kemunculan Siwon secara tiba-tiba menarik perhatian Damnitri dan juga Tiffany. Tiffany tercekat. Ia bisa melihat sosok Siwon! Apa ramuannya tidak berfungsi lama? Kenapa Siwon tiba-tiba muncul tak jauh dari mereka? Siwon menelan ludah. Ia tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Sementara Damnitri mengernyit di tempatnya, mengurungkan niat yang tadinya ingin menyerang Tiffany.

Dengan menggunakan kekuatannya, Tiffany menghilang dan muncul lagi tepat di hadapan Siwon. Siwon mundur beberapa langkah karena terkejut dengan kemunculan mendadak Tiffany. Akan tetapi Tiffany menggapai tangan Siwon dan menggenggamnya erat. Ia juga mempunyai tanggung jawab atas kesalamatan Pangeran dunia sihir putih tersebut.

“Apa yang kau lakukan disini, Pangeran?!” desis Tiffany.

“Aku ingin membantumu, Tiffany. Kau tidak bisa menghadapinya sendirian,” bisik Siwon tajam. Tiffany berdecak frustasi.

“Memangnya apa yang akan kau lakukan, eoh? Lebih baik kau pergi dan temukan Cassandra!” tukasnya kesal.

Sedetik kemudian terdengar kekehan mengerikan dari belakang Tiffany. Gadis itu segera membalikkan badannya, memunggungi Siwon. Damnitri menyilangkan kedua tangan di dada. Ekspresi wajahnya tampak mencemooh.

“Biar kutebak!” teriak Damnitri. “Kalian mempunyai pria lemah dan bodoh itu sebagai Pangeran dunia sihir putih? Hahaha! Menyedihkan sekali, ya!”

Tiffany menggeram membuat rahangnya berkedut. Siwon bisa merasakan hawa panas dari tubuh gadis itu.

“Jangan gunakan mulutmu untuk menyerangku, Damnitri! Tunjukkan padaku apa yang kau miliki. Aku tidak takut padamu!” tantang Tiffany. Jauh di lubuk hatinya ia ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dengan Yoona. Sepertinya Damnitri mengetahui sesuatu.

Kaki Tiffany melangkah lebih dekat, begitu pula dengan Damnitri. Cahaya hitam menyelubung di atas kepala Damnitri seperti sebuah kabut kelam. Tiffany masih meremas-remas tangannya sendiri. Ia berkeringat dingin.

“Jangan sok berani menantangku, Gadis kecil. Saat aku seusiamu, aku berhasil membelah sebuah gunung,” ujar Damnitri ringan.

“Oh, benarkah?” sahut Tiffany dengan nada mencemooh. Kemudian seringai jahil hadir di wajah cantiknya. “Lalu, apa sekarang kau sudah tidak sanggup? Karena menurutku, dirimu sekarang seperti seorang nenek-nenek keriput yang tidak berdaya.”

Darah Damnitri menggelegak di kepalanya mendengar hinaan Tiffany. Belum pernah ada penyihir yang menghinanya, bahkan mulut tajam Pangeran dari manusia serigala tidak sesinis Tiffany. Semua orang menakutinya. Oleh sebab itulah Damnitri sangat berkuasa dan semena-mena.

Kedua tangannya terangkat ke udara, matanya menyala merah serta kabut hitam di atas kepalanya berputar-putar kencang. Tiffany menyiapkan dirinya, sedangkan Siwon tetap berjaga di belakang Tiffany.

Parakercio Mortis!” teriak Damnitri lantang. Cahaya hitam keluar dari kedua telapak tangannya dan angin berhembus sangat kencang. Mantera tersebut membuat Tiffany mematung untuk tiga detik. Mantera itulah yang menewaskan kedua orangtuanya!

Paraker Curse! Tiffany mengangkat kedua tangannya yang lemah. Ada apa dengannya? Sebentar lagi Damnitri akan melempar kutukan di tangannya itu kepada dirinya. Tetapi ia masih terdiam membeku. Pikirannya berkecamuk. Ia tiba-tiba teringat orangtuanya dan Yoona.

Siwon melihat semuanya dengan jelas. Ia segera menarik Tiffany ke dalam dekapannya ketika Damnitri telah mengarahkan telapak tangannya ke arah Tiffany. Dalam dua detik kutukan itu akan menghantam punggung Siwon. Namun Tiffany segera tersadar. Tak kalah cepat dari Damnitri, ia mengarahkan sebelah tangannya ke depan, melewati lengan Siwon yang mengukungnya.

Protega!” teriak Tiffany kencang. Dalam sekejap tubuhnya dan Siwon dilindungi oleh selaput tipis yang besar. Tiffany dan Siwon berpelukkan erat, sementara mereka mendengar suara berderak di belakang Siwon. Tiffany memejamkan matanya dengan sangat rapat. Bahkan ia merasakan Siwon menahan napas.

Apa mereka selamat dari kutukan mematikan itu? Tiffany merasa dirinya sudah sangat tepat waktu mengucapkan mantera pelindung Protega. Tetapi mengapa semuanya seperti berhenti bergerak. Tiffany bahkan tidak mendengar deru angin. Siwon pun tidak bergerak sedikitpun.

Ada apa ini?

Lalu tawa Damnitri memecah kesunyian, membuatnya terdengar seperti dendang kematian. Perlahan Tiffany mengangkat kepalanya. Wajahnya yang tadi terbenam di dada Siwon, kini menengadah untuk memandangi wajah pria itu. Tiffany membeku.

Sekujur tubuh Tiffany terasa dingin dan kaku.

Mata Siwon menatapnya sendu. Bulir-bulir keringat mengucur dari keningnya. Wajahnya sepucat kertas dan ekspresinya sangat tegang. Tiffany meraba punggung Siwon, tidak terasa panas ataupun dingin. Namun Siwon tidak berkutik di dalam pelukan Tiffany. Tiffany menelan ludah.

Kita lolos dari kutukan itu kan, batin Tiffany. Ragu.

Terdengar suara-suara aneh di tenggorokan Siwon. Tiffany menangkup wajah Siwon. Ya Tuhan, dingin sekali! Dan yang terjadi selanjutnya dapat membuat jantung Tiffany berhenti berdetak. Ada darah berwarna hitam pekat keluar dari sudut mulut Siwon!

“Hahaha! Kau pikir aku pernah meleset? Dasar bodoh!” raung Damnitri penuh kemenangan.

BRUK!

Tiffany tak kuasa menahan tubuh Siwon sehingga pria itu tumbang ke tanah. Tiffany tidak mengerti mengapa kutukan mematikan Damnitri mengenai Siwon. Bukankah tadi mereka telah dilindungi mantera Protega? Tiffany merasa dadanya sesak melihat keadaan Siwon. Pria itu melotot dengan tatapan kosong, sementara darah hitam di mulutnya semakin banyak.

“P-Pangeran? Bertahanlah. A-aku mohon, Pangeran Siwon!” rintih Tiffany. Ia meletakkan kepala Siwon di pangkuannya. Tangannya yang gemetar mengusap-usap keringat di kening Siwon. Ia tidak mempedulikan keberadaan Damnitri yang masih mengancam. Ia khawatir setengah mati jika Siwon tidak bisa diselamatkan. Dan semua ini karena dirinya!

“Bertahanlah untukku, Siwon-ssi!” ratap Tiffany.

Siwon mengerjap-ngerjap cepat. Tubuhnya menahan kesakitan yang amat sangat. Tepat ketika Tiffany melindungi mereka dengan mantera Protega, saat itu pula kutukan Damnitri menghantam punggungnya. Hanya terlambat satu kedipan mata. Dan Tiffany tidak tahu itu sebab kutukan Paraker mengenai punggung Siwon.

Tiffany menggenggam tangan Siwon lalu menciumnya. Andaikan ia mempunyai mantera penangkal kutukan Paraker. Gadis itu sudah tidak kuat menahan tangisnya. Sesak yang sejak tadi ditahannya kini meledak menjadi sebuah perasaan depresi. Damnitri tertawa puas di tempatnya, senang melihat kematian Pangeran yang selama ini ditunggu-tunggu.

Lalu, entah darimana datangnya, Cassandra, Taeyeon dan Jessica muncul. Cassandra terkejut melihat keadaan Siwon sehingga tidak tahu apa yang harus dikatakannya. Sementara itu si kembar maju beberapa langkah. Melihat kehadiran Damnitri dalam jarak dekat, membuat Taeyeon dan Jessica teringat kematian kedua orangtua mereka yang mengenaskan. Sampai kapanpun mereka akan selalu mengingatnya.

Damnitri kehilangan tawanya ketika melihat ketiga perempuan itu. Dimana para pengikutnya? Mustahil kalau penyihir-penyihir ini memusnahkan mereka, batin Damnitri geram.

“Kenapa? Kau kaget kami telah berhasil memusnahkan para pengikut bodohmu?” cetus Jessica setelah membaca pikiran Damnitri.

“Brengsek! Rasakan ini! Flamo Maxima!” raung Damnitri murka.

Sebuah kobaran api menyerang Taeyeon dan Jessica. Namun kedua gadis itu lebih cekatan. Mereka bersatu untuk membuat sebuah ombak besar yang berlawanan dengan kobaran api, sehingga api tersebut padam saat itu juga. Dada Damnitri turun naik. Ia begitu marah. Tidak pernah ia melakukan penyerangan yang begitu kuat selain kepada Cassandra.

Bicara tentang Cassandra, wanita itu masih tampak khawatir pada keadaan Pangeran. Tapi ia harus menyelesaikan ini. Tanggung jawabnya sebagai pelindung Kim bersaudari serta Pangeran Siwon harus ia perankan sebaik mungkin. Ia pun sudah muak dengan kejahatan Damnitri. Cassandra mengusap bahu Tiffany sekilas sebelum bangkit menyusul Taeyeon dan Jessica. Tiffany hanya mengangguk singkat, lalu kembali memeluk Siwon.

“Bertahanlah, Siwon. Aku yakin Ayahmu sebentar lagi akan datang,” bisik Tiffany. Kesadaran Siwon antara ada dan tiada. Namun ia masih bisa merasakan kehangatan pelukan Tiffany disamping rasa sakitnya yang luar biasa. Perutnya terasa bergejolak dan terkoyak. Tiffany tidak tahu berapa banyak lagi darah hitam yang keluar melalui mulut sang Pangeran.

Cassandra berdiri tegak di depan Taeyeon dan Jessica. Tatapannya begitu tajam kepada Damnitri. Wanita jahat itu meludah, kemudian tersenyum sengit kepada Cassandra. Puluhan tahun yang lalu ia pernah dikalahkan Cassandra. Ia merasa dipermalukan! Oleh sebab itu Damnitri sangat menaruh dendam kepada pelindung Kim bersaudari tersebut.

“Kenapa aku harus bertemu lagi denganmu? Cih!”

Cassandra mendengus. “Huh! Apa kau takut? Ya, aku rasa begitu. Sekarang kau seorang diri. Semua pengikutmu telah kami musnahkan dengan mudahnya. Apa kau punya kata-kata terakhir?”

“Berani-beraninya kau meremehkanku! Asal kau tahu, sekarang kekuatanku semakin tak terkalahkan. Aku bisa membunuhmu dalam satu kali kedipan mata! Jadi bersiaplah menemui ajalmu, wanita sok hebat!”

Taeyeon dan Jessica menatap Cassandra dari belakang. Mereka siap apapun yang akan terjadi. Jika mereka bekerja sama untuk memusnahkan Damnitri, mereka akan menyelamatkan kehidupan dunia sihir dan mungkin akan mengembalikan Yoona ke sisi mereka.

“Katakan hal itu pada dirimu sendiri! Bloodintum Corpus!”

Cassandra menyerang Damnitri terlebih dahulu. Taeyeon dan Jessica menahan napas, menunggu serangan cepat itu akan tepat kena sasaran atau tidak. Jika tepat mengenai Damnitri, darah segar akan keluar dari seluruh pori-pori tubuhnya. Baru kali ini Cassandra tampak mengerikan di mata mereka.

Namun Damnitri tak kalah cepat. Ia menangkisnya dengan mantera Protega. Cassandra pun tiba-tiba menghilang. Sepertinya ia tidak kehabisan akal sebab mendadak ia muncul tepat di belakang Damnitri! Taeyeon maju selangkah sedangkan Jessica telah mempersiapkan tangannya untuk melemparkan mantera kutukan.

Damnitri sedikit terhuyung sebab Cassandra mencengkramnya dari belakang. Jelas saja Cassandra jauh lebih tinggi dari Damnitri. Namun sepertinya Damnitri sangat ahli bela diri. Ia menarik tangan Cassandra yang melingkar di lehernya, memitingnya ke kanan kemudian melempar tubuh Cassandra dengan mudahnya. Taeyeon dan Jessica menjerit cemas. Tubuh Cassandra terhempas keras ke batu besar yang berada 10 meter dari sana. Karena gerakan Damnitri terlalu cepat, sehingga membuat Cassandra tak berkutik.

Lucious Morta!” Taeyeon menjeritkan salah satu kutukan mematikan.

Defendo!” tangkis Damnitri, membuat cahaya dari tangan Taeyeon terpental jauh ke langit. Lalu hanya berselang dua detik, Damnitri kembali berseru. Tentu saja ia sasarannya kepada Taeyeon. “Firederto!”

Tanpa terelakkan, kaki Taeyeon seketika terbakar api. Gadis itu terjerembab ke tanah. Jessica yang melihatnya segera menghampiri saudari kembarnya yang sedang berteriak kesakitan. Jessica sedikit gentar, melihat ketangguhan Damnitri. Jika ia membantu memadamkan api di kaki Taeyeon, ia sendiri yang akan diserang Damnitri karena lengah.

Aku tidak peduli, jerit batin Jessica. Ia berbalik menghadap Taeyeon dan mengeluarkan air dari telapak tangannya. Air itu langsung memadamkan api merah yang tengah menjilati kedua kaki Taeyeon. Taeyeon bernapas lega meskipun rasa perihnya luar biasa. Jessica bersimpuh di sampingnya, mati-matian menahan tangisan.

Melihat kelengahan kedua saudari itu, sementara Cassandra tak sadarkan diri karena terluka parah, Damnitri pun menyeringai licik. Ia mengambil ancang-ancang akan melancarkan kutukan kepada Jessica. Kutukan kematian. Namun ia tidak melihat keberadaan Tiffany yang sudah tidak bersama Siwon lagi. Tiffany meninggalkan Siwon dan menghilang. Kemudian ia muncul di belakang Damnitri dengan diam-diam.

Parakercio—

DUG!

Tiffany meninju punggung Damnitri sekuat tenaga, sehingga membuat wanita itu terdorong ke depan. Fokusnya kepada Jessica dan Taeyeon hilang, dan Tiffany segera memanfaatkan momen itu.

Rooticio!”

Cahaya hijau keluar dari tangan Tiffany dan langsung membelit tubuh Damnitri dengan sangat erat. Bahkan benda tajam pun tidak dapat memutusnya. Selanjutnya Tiffany membenamkan kaki Damnitri ke tanah seperti yang dilakukan Taeyeon kepada pengikut Damnitri. Tiffany menyeringai.

“Kau tidak bisa melakukan apapun sekarang!” bentak Tiffany. Matanya kini menyala merah bagaikan mata seorang iblis. Tidak seperti Tiffany yang biasanya. Kini ia begitu dikukung kemarahan. Damnitri telah membunuh kedua orangtuanya, kemungkinan menyembunyikan Yoona, dan sekarang telah membunuh Pangeran dunia sihir mereka.

Ya, Siwon tidak dapat diselamatkan. Itulah yang membuat Tiffany sangat terpukul.

“Kau telah membunuh orang-orang yang sangat berharga bagiku. Sekarang jawab, dimana kau sembunyikan adikku!” bentak Tiffany tepat di depan wajah Damnitri.

Meskipun wajahnya dipenuhi akar-akar yang melilit, ia masih bisa mengeluarkan seringaian jahatnya.

“Adikmu telah tenang di samping Ayah dan Ibumu, manis!”

“KAU BOHONG!” raung Tiffany. Ia mengacungkan telunjuknya ke arah bola mata kanan Damnitri. Tanpa disangka, dari ujung telunjuknya keluar sebuah api berwarna biru. Terang saja langsung menyambar bola mata Damnitri.

“Aaaarrrggh!” jeritan Damnitri terdengar memilukan.

“Kau pantas kusiksa, Damnitri! Kau pantas mendapatkan hukuman dariku karena kau telah membuat banyak orang menderita. Apa kau ingin tahu apa yang selama ini kami rasakan tanpa orangtua?” desis Tiffany. Kini ia memindahkan api di tangannya ke leher Damnitri.

Tiffany bisa mencium bau sesuatu yang hangus. Ia tidak peduli dengan lolongan kesakitan Damnitri. Damnitri terperangkap oleh kekuatan Tiffany.

“Sakit, eoh? Kami merasa lebih sakit!” Tiffany berujar lalu menggeram. “Sebaiknya kutukan apa yang akan kuberikan padamu? Kutukan Paraker? Ah terlalu biasa. Kau akan langsung tewas seperti kedua orangtuaku dan Pangeran Siwon. Aku…ingin kau mati secara perlahan-lahan.”

Damnitri menatap Tiffany ngeri, namun sebelah tangannya waspada. Tangannya mencari ruang agar lolos dari jerat akar, sehingga ia bisa menyerang Tiffany.

“Aku ingin melihatmu mati secara perlahan-lahan,” ulang Tiffany. Ia menjalankan jilatan api di telunjuknya di sekujur leher serta wajah Damnitri, menyiksa wanita itu lebih jauh.

“Ah, aku tahu! Kutukan Rippedo. Isi perutmu akan berhamburan keluar dan kulit serta dagingmu akan tercabik-cabik,” desah Tiffany kemudian ia terkikik.

Jessica menatap ngeri pemandangan yang tak jauh darinya. Taeyeon sudah tak sadarkan diri. Jessica tidak mungkin meninggalkannya.

Sementara itu, tangan kanan Damnitri telah menemukan celah! Ia menyelipkan ke depan, mengarahkan telapak tangannya ke arah Tiffany.

“Kita lihat siapa yang akan mengalami hal itu,” Damnitri balas berbisik dengan terengah-engah. Kemudian, “Flainggo!”

Zzzziiiinnng

Tubuh Tiffany terpental sekitar 10 meter akibat serangan diam-diam Damnitri yang sedang terjerat. Mantera itu memukul perutnya sehingga terasa kebas sekali. Tiffany memegangi perutnya yang kesakitan seraya memfokuskan pandangan kepada Damnitri. Wanita itu kini telah berhasil memutus jerat akar Tiffany. Sial!

Tiffany segera berdiri. Namun ada sebuah kekuatan yang membuat tubuhnya terangkat dengan sendirinya. Tiffany merasa kedua kaki dan tangannya merapat ke tubuhnya, sementara ia melayang-layang di udara. Tiffany dikendalikan! Tentu saja oleh Damnitri. Kedua tangan wanita itu terangkat ke udara, dan sebuah kabut panjang tertuju pada Tiffany. Kabut itulah yang mengikat dan mengangkat tubuhnya.

“Sekarang giliranku mengikatmu! Hahahaha!”

Tiffany berusaha memberontak. Namun kabut itu terasa seperti rantai yang sangat kuat, membuat napasnya sesak. Perlahan tubuhnya melayang mendekati Damnitri. Tiffany bisa melihat jubah Damnitri yang compang-camping akibat belitan jerat akarnya tadi. Sebagian kulit wajah dan lehernya hangus terbakar.

“Kini aku yang akan menyiksamu!”

Damnitri mengepalkan kedua tangannya, membuat lilitan di tubuh Tiffany semakin erat. Tiffany tercekik karena kekurangan oksigen. Wajah dan tubuhnya mulai membiru. Jessica menelan ludah. Ia tidak bisa membiarkan hal ini terjadi. Ia sudah melihat Cassandra, Taeyeon serta Siwon yang tergeletak tak berdaya di tanah. Tidak mungkin Tiffany juga menjadi korban. Kali ini Jessica memberanikan diri untuk melawan Damnitri.

Namun dari kejauhan Jessica melihat sesuatu yang aneh. Sekumpulan bayangan yang tidak sampai setinggi bahunya, merangkak mendekati Damnitri yang sedang memantrai Tiffany. Semakin lama bayangan-bayangan itu semakin mendekat. Damnitri tidak menyadarinya sebab bayangan-bayangan yang mulai tampak mengerikan itu tampak mengendap-endap tanpa suara di belakang Damnitri.

Jessica menelan ludah. Ia rasa ia mengenal siapa mereka. Bayangan yang kini perlahan menampakkan wujud mereka. Besar, berbulu hitam gelap seperti kelamnya malam, bermoncong panjang, mata yang merah mengkilat serta cuping telinga yang panjang.

Manusia serigala!

Dan ketika Jessica menutup mulut dengan kedua tangannya, ia terkesiap tatkala dua ekor serigala yang paling besar menerjang ke depan dan melompat sangat tinggi. Gerakan kedua ekor serigala itu ringan bagaikan angin yang membuat Damnitri terkecoh. Salah satunya langsung menerkam tubuh Damnitri dan yang lainnya menggigit kerah baju Tiffany dan membawanya menjauh.

“TIFFANY!!!” jerit Jessica panik.

Tunggu! Sepertinya Jessica mengenal serigala yang membawa Tiffany pergi. Yang bisa dilakukan Jessica hanyalah berdiri terpaku di tempatnya dan tidak mengejar Tiffany. Entah mengapa ia percaya kalau serigala itu tidak berniat buruk kepada saudarinya. Sempat terlintas di pikiran Jessica kalau serigala itu memang benar-benar Yoona. Hatinya mencelos. Benarkah ia mempercayai hal itu?

“AAAARRRGGGHH!”

Lolongan kesakitan Damnitri membuat perhatian Jessica teralihkan kembali. Jessica memutar tubuhnya demi melihat apa yang terjadi disana. Matanya terbelalak seketika. Serigala hitam raksasa itu tampak sedang mencabik-cabik tangan kanan Damnitri. Sementara kawanan serigala yang lain hanya menggeram di tempat, ikut menyaksikan penyiksaan bagi Damnitri. Jessica memeluk dirinya sendiri yang gemetar. Darah Damnitri menyembur ke tanah namun ia masih melakukan perlawanan mantera kutukan untuk serigala tersebut, mengakibatkan mereka sama-sama terluka.

“AKU TAHU SIAPA KAU, HEWAN TERKUTUK! REALATO CHANGIUM!” Damnitri meraung seraya meneriakkan mantra yang bisa merubah bentuk manusia serigala ke manusia sebenarnya.

Terlihat kilatan cahaya hijau dari tubuh serigala yang terluka itu. Damnitri terbaring di tanah dengan kedua siku yang menumpu tubuhnya. Ia pun ingin menyaksikan perubahan si serigala meskipun tubuhnya telah terluka parah. Jessica pikir sangat mudah untuk mengalahkan Damnitri saat ini. Apakah ia yang harus mengambil alih?

Tetapi perubahan si manusia serigala menarik perhatian Jessica. Dari wujud buruk rupa yang hitam besar, kini berubah menjadi sosok tampan dengan berpakaian serba hitam. Wajahnya putih pucat dengan goresan luka-luka yang dalam. Namun matanya berkilat-kilat marah.

Terdengar Damnitri terkekeh ngeri. “Huh, ternyata benar. Apa kabar Cho Junior?”

Cho Kyuhyun, pemimpin kawanan manusia serigala dari dunia sihir hitam. Damnitri mengenalnya sejak lama, bahkan ia adalah pembunuh kedua orangtua Kyuhyun serta kekasihnya. Damnitri membunuh mereka karena ia ingin menguasai seluruh lapisan penghuni dunia sihir hitam dan ingin mereka semua tunduk kepadanya. Cho Min Wook dan istrinya yang merupakan pemimpin manusia serigala menolak mentah-mentah dan akibatnya, mereka mati secara mengenaskan di tangan Damnitri.

“Kabarku sangat baik setelah melihatmu disini, wanita busuk! Dan akan lebih baik jika melihatmu mati di tanganku.”

Jessica merinding mendengarnya. Suara bass pria itu ternyata lebih dingin dari raut wajahnya. Ia perlahan berjalan mendekati Cassandra, berusaha untuk menyadarkan pelindungnya itu. Mereka semua yang menginginkan kematian Damnitri harus memanfaatkan saat ini.

Tanpa melepaskan pandangannya dari sosok Kyuhyun dan Damnitri di tengah lapangan sana, Jessica menepuk-nepuk pipi Cassandra dengan cukup keras. “Sang Ketua, bangunlah! Cepat, aku mohon!”

Beruntung Cassandra langsung tersadar dari pingsannya. Ia melenguh dan bergerak-gerak resah. Tangannya menggapai tangan Jessica untuk menandakan kalau ia sudah sadar.

“Hei, lihat itu! Mereka menyelamatkan Tiffany,” bisik Jessica seraya menunjuk ke arah Kyuhyun dan Damnitri. Cassandra membelalakkan matanya.

“Dimana Tiffany, Jessie?!”

 

Siwon membuka matanya perlahan-lahan. Namun cahaya putih yang sangat terang membuatnya mengernyit. Ia berusaha mengangkat sebelah tangannya untuk menutupi matanya dari terpaan cahaya yang langsung menyerangnya tersebut. Siwon sedikit mendongak dan terheran-heran karena tidak mengenali tempat ini. Ruangan putih yang sangat luas dengan banyak awan berterbangan di dalamnya. Dimana dirinya sekarang?

Siwon berusaha duduk dari tidurnya. Ia tertidur di atas ranjang yang sangat nyaman. Siwon tiba-tiba tercenung. Bukankah tadi ia terkena mantra mematikan dari Damnitri ketika menyelamatkan Tiffany? Lalu, ia tidak ingat apa-apa lagi. Wajahnya seketika memutih. A-apakah saat ini ia berada di surga?

“Anakku, Siwon.”

Deg!

Jantung Siwon berdegup kencang ketika mendengar suara pria asing di belakangnya. Ia segera memutar tubuhnya dan melihat seorang pria berjanggut hitam serta mengenakan pakaian kebesaran seorang Raja. Di atas kepalanya bertengger sebuah mahkota dan tangannya memegang sebuah tongkat emas dengan kepala phoenix.

Siwon terpaku. Wajah pria itu hampir serupa dengannya.

“Jangan kaget, Anakku. Aku adalah Ayah kandungmu.”

Butuh waktu beberapa detik bahkan menit untuk Siwon menerima perkataan itu. Ia membiarkan pria yang ternyata Ayahnya itu berjalan mendekat dan duduk di sampingnya. Sang Raja menghela napas, memandangi wajah Siwon dengan sorot mata damainya. Siwon menolak untuk membalas tatapan tersebut. Ia mulai sibuk dengan pikirannya tentang pria yang kini berada dekat dengannya.

“Aku tahu sangat sulit bagimu untuk mempercayai hal ini. Kau yang sebelumnya adalah seorang manusia tulen kini terdampar di negeri entah berantah yang biasanya hanya kau dengar dalam dongeng, pasti itu yang ada di dalam pikiranmu. Tetapi kenyataannya memang seperti ini, Anakku. Kau adalah putraku, yang artinya adalah kau juga seorang penyihir. Namun aku telah mencabut takdir itu darimu sebelum kau lahir ke dunia. Kesalahpahamanku dengan Ibumu membuatku melakukan banyak dosa. Kau berhak membenciku, Anakku. Tetapi pada kenyataannya, kau tetap anakku.”

Siwon masih diam seribu bahasa. Apa yang dikatakan pria tua itu benar adanya. Siwon belum siap menerima takdirnya sebagai anak seorang Raja sihir. Hal itu sangat mustahil! Namun kini kakinya memang berpijak pada bumi asing yang belum pernah dikunjunginya sebelum ini.

“Kau pasti telah mendengar semuanya dari Kim Tiffany serta Ibumu. Mereka berdua adalah dua wanita yang sangat berharga di dalam hidup kita nantinya, terutama dirimu. Tindakanmu yang mengorbankan nyawamu sendiri untuk Tiffany semakin meyakinkanku kalau kalian adalah cinta sejati. Nama kalian berdua telah terukir di kitab Takdir Cinta. Kau akan menjadi pemimpin dunia sihir putih ini sedangkan Tiffany akan menjadi penyihir hebat yang akan selalu mendampingi dan melindungimu.”

Siwon menelan ludah. Hal-hal ajaib yang didengarnya masuk secara bertubi-tubi ke dalam telinganya. Hatinya mencelos senang sekaligus cemas ketika mendengar nama Tiffany. Senang karena gadis itu ternyata jodohnya dan cemas ketika mengingat dimana gadis itu sekarang.

Perlahan tangan Raja menggapai tangan Siwon dan menggenggamnya hangat. Sekujur tubuh Siwon langsung dialiri kehangatan yang menentramkan. Pria yang lebih muda itupun mendongakkan kepala, mencari-cari sorot mata sang Ayah. Keduanya terkejut karena manyaksikan mata hitam masing-masing yang berkaca-kaca. Siwon semakin mengeratkan genggaman tangannya pada sang Raja.

“Maafkan aku, Putraku Choi Siwon. Aku bersalah seumur hidup padamu,” ungkap sang Raja tulus. Ada airmata yang berhasil lolos dari sepasang mata kelamnya dan turun membasahi kumis serta jenggotnya. Siwon menganggukkan kepala kemudian tanpa berkata apa-apa ia memeluk Ayahnya itu.

“Terima kasih telah menyelamatkanku, Appa.”

Jika Siwon seorang perempuan, mungkin tubuhnya akan remuk karena pelukan sang Raja yang sangat erat. Siwon tertawa dalam tangisnya, begitupun dengan sang Raja. Pertemuan inilah yang sudah lama ditunggu-tunggu oleh beliau. Tapi apa dayanya tanpa Tiffany yang memang satu-satunya kunci mengembalikan Siwon.

Teringat akan Tiffany, Raja melepaskan pelukannya. Ia menangkup wajah tampan Siwon lalu mengusapnya penuh kasih saying. “Anakku, dengarlah. Saat ini kau sudah tidak berada di dalam tubuhmu. Damnitri telah membunuhmu dengan mantra kutukan mematikan, seperti yang pernah dilakukannya kepada orang tua Kim bersaudari.”

Siwon terperangah. Benar dugaannya, ia telah berada di surga. Tetapi kenapa ia bisa bertemu dengan Ayahnya?

“Tenanglah. Kau masih bisa kembali ke tubuhmu lagi. Kau ditakdirkan untuk menyelamatkan Tiffany dan orang-orang di sekitarnya. Sekarang pejamkan matamu dan kembalilah, aku akan melindungimu dari sini.”

“T-tapi…,” Siwon tergagap. Ia tidak yakin dengan dirinya sendiri. “Aku tidak mempunyai kekuatan untuk melindungi Tiffany.”

Sang Raja tersenyum dengan penuh wibawa. “Kau punya, Anakku. Kau mempunyai kekuatan cintamu padanya.”

 

Kini Cassandra, Jessica dan Damnitri saling melempar mantra-mantra mematikan satu sama lain, sementara Taeyeon masih lumpuh total akibat luka bakar di kakinya serta Kyuhyun yang telah terluka parah karena pertarungan sengitnya dengan Damnitri. Wanita itu memang sangat kuat. Ia masih bisa mengalahkan kawanan serigala serta Kyuhyun padahal tubuhnya juga terluka parah.

Tubuh Jessica sudah semakin lemah, ditambah lagi dengan darah segar yang keluar dari mulut serta hidungnya. Jessica terengah-engah di samping Taeyeon yang sudah sadar sepenuhnya. Mereka berdua sama-sama menangis, entah harus pesimis atau tetap bertahan. Sementara Tiffany belum menunjukkan tanda-tanda kemunculannya. Dimana gadis itu sekarang? Apa manusia serigala tadi benar-benar membantunya?

Dan yang membuat mereka lebih shock, tubuh tak bernyawa Siwon sudah tidak berada di tempatnya tadi. Menghilang begitu saja tanpa satupun orang yang menyadarinya.

Tak jauh dari tanah lapang itu, tepatnya di sebuah hutan kecil dan di bawah pohon beringin besar, tampak Tiffany yang masih tak sadarkan diri. Tubuhnya masih bersandar lemas pada akar batang tersebut. Manusia serigala yang menyeretnya ke tempat itu selalu setia berada di sampingnya, terdengar merengek seperti hewan yang kesakitan.

Manusia serigala itu mengelus-elus wajah Tiffany dengan moncongnya. Sepasang mata tajam dan kelamnya tak lepas menatap wajah cantik Tiffany yang masih membiru. Sesekali serigala itu menjilati luka-luka Tiffany.

“Usaha yang bagus, tetapi Tiffany tidak semudah itu dibangunkan.”

Serigala itu langsung waspada dengan kehadiran seorang pria yang tiba-tiba di hadapan mereka. Ia melompat ke depan Tiffany dan memamerkan taring-taring tajamnya seraya menggeram. Pria tampan dengan tubuh tinggi menjulang itu, Siwon, hanya tertawa kecil. Ia mengangkat kedua tangannya dengan tenang.

“Maaf jika aku mengagetkanmu. Aku Choi Siwon, pangeran dunia sihir putih. Aku telah mendapatkan nyawa keduaku untuk menyelamatkan Tiffany. Dan aku…tahu siapa kau sebenarnya,” ujar Siwon kepada manusia serigala tersebut. Perlahan manusia serigala itu menutup moncongnya dan bergerak ke samping. Siwon masih menatapnya dan kini bahkan berjalan mendekatinya. Ia berjongkok di depan serigala kemudian mengelus-elus tengkuk hewan itu.

“Terima kasih telah menyelamatkan Tiffany. Sekarang giliranku. Bisakah kau tetap disini?”

Serigala itu hanya memberikan geraman singkat sebagai jawaban.

Siwon berpindah tempat ke hadapan Tiffany, menatap sendu pada pemilik wajah secantik bidadari itu. Siwon merengkuh kepala Tiffany selembut mungkin dan mendekatkan ke wajahnya. Sebelah tangannya mengusap sisi wajah Tiffany dan lehernya yang membiru.

“Sekarang aku yang akan membangunkanmu, Tuan Puteri.”

Itulah yang diucapkan Siwon sebelum menunduk untuk mencium bibir Tiffany. Ciumannya persis seperti yang dilakukan Tiffany pada saat membangunkannya dari koma. Ia melumat dan menyesap dengan lembut sepasang bibir ranum itu. Siwon mengalirkan kekuatan penyembuh ke tubuh Tiffany yang telah diberikan sang Raja padanya sebelum kembali ke raganya. Siwon mungkin tidak sehebat penyihir lain, namun ia mempunyai kekuatan untuk melindungi kekasih sejatinya.

Siwon menciumnya selama beberapa menit yang singkat dan setelahnya terdengar Tiffany terbatuk-batuk. Siwon menjauhkan wajahnya sedikit hanya untuk melihat rona merah di wajah Tiffany lagi, menandakan kalau gadis itu telah mendapatkan kekuatannya kembali. Tiffany mengerjap-ngerjapkan matanya, menatap Siwon dengan bingung. Ditambah lagi dengan wajah mereka yang sangat dekat.

“Hai, kita bertemu lagi,” ucap Siwon lembut sambil mengelus pelipis Tiffany.

Tangan Tiffany terangkat untuk menangkup wajah Siwon. Ia meyakinkan dirinya sendiri bahwa pria yang tengah mendekapnya adalah Siwon. Pria itu tampak bersih dan utuh, tidak terluka parah seperti terkena kutukan mematikan. Kejadian mengerikan tadi masih terbayang oleh Tiffany dan sekarang Siwon kembali seperti sedia kala di hadapannya.

“P-Pangeran? Benarkah ini dirimu?” tanya Tiffany dengan suara serak. Siwon mengangguk.

Tiffany menghambur memeluk Siwon. Memeluknya dengan sangat erat sehingga membuat napas Siwon sedikit sesak. Namun ia bahagia melihat akhirnya gadis itu sadar dan mendapatkan kembali energinya.

“Terima kasih sudah kembali padaku, Siwon.”

Setelah mengucapkannya mata Tiffany justru tak sengaja melihat manusia serigala yang merangkak menjauhi mereka. Tiffany segera melepaskan pelukannya dan segera berdiri. Siwon mengikuti arah pandang Tiffany dan tersenyum.

“Apa kau belum mengenalinya? Bisakah kau memanggilnya kemari?” bisik Siwon. Tiffany mengernyit heran.

“Apa maksudmu?”

Siwon mendekatkan mulutnya ke telinga Tiffany. Ia tidak ingin apa yang disampaikannya membuat Tiffany terguncang.

“Ia sangat merindukanmu. Kim Yoona, ingin kau memanggilnya lagi kesini.”

 

 

 

 

 

 

 

 

 

-new life-

 

Jessica terpelanting sejauh 15 meter akibat serangan Damnitri dan sekarang tak sadarkan diri. Keadaannya memang yang paling parah. Seluruh kekuatannya seolah dihisap habis oleh Damnitri sementara Taeyeon tidak dapat lagi menolongnya. Hanya Kyuhyun dan Cassandra yang kini melawan Damnitri. Mereka tahu kalau wanita jahat itu sebenarnya sudah tidak sanggup lagi bertahan, namun tetap saja kekuatannya masih yang paling unggul. Cassandra bertanya-tanya apa saja yang dilakukan wanita itu sehingga kekuatannya tidak tertandingi.

Damnitri fokus kepada Kyuhyun, anak dari Raja manusia serigala yang dulu pernah dibunuhnya. Ia tahu kalau kekuatan pemuda itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dirinya. Sedangkan Cassandra dianggapnya sebagai menu utama pertarungan ini.

Imrecionima!” teriak Damnitri dengan suara mengerikan seraya mengarahkan tangannya ke Kyuhyun. Kilatan cahaya hitam menerjang tubuh lemah Kyuhyun mengakibatkan ia terjerembab ke tanah saat itu juga. Kyuhyun melotot seraya memegangi dadanya yang teramat sakit.

Cassandra berhenti sejenak di tempatnya. Wajahnya sepucat kertas ketika menyadari mantra kutukan apa yang diberikan Damnitri kepada Kyuhyun. Mereka hanya tinggal menunggu waktu untuk melihat kematian mengerikan pemuda dari bangsa serigala tersebut.

Ketika Kyuhyun terbatuk-batuk dan mengeluarkan darah hitam dari mulutnya, saat itulah terdengar tawa penuh kepuasan dari sang penyihir jahat. Cassandra terpaku. Mantra itulah yang dulu pernah merenggut nyawa orang-orang yang dibunuh Damnitri. Dalam hitungan detik kinerja jantung si korban akan rusak total dan isi perutnya akan tercabik-cabik.

Dari tempatnya berdiri, Cassandra yakin kalau Kyuhyun telah menemui ajalnya. Kedua tangan wanita itu mengepal dan matanya penuh dengan cairan hangat. Ia tidak bisa lagi melihat korban Damnitri berjatuhan. Apapun yang akan dipertaruhkannya, ia harus melenyapkan wanita jahat itu.

“Kau lihat? Sangat mudah bagiku melenyapkan orang-orang yang menentangku. Apa kau ingin menjadi yang berikutnya?” tantang Damnitri pada Cassandra dengan nada meremehkan.

Cassandra berjalan mendekat, tak gentar sedikitpun. Langit di atas mereka semakin kelam dan tidak ada lagi tampak kehidupan di dekat mereka, kecuali si kembar. Kedua telapak tangan Cassandra memerah, menandakan amarahnya yang sangat besar.

“Katakan itu untuk dirimu sendiri, Damnitri! Sebab kau yang akan mati selanjutnya dan jasadmu akan terkubur hidup-hidup di dasar bumi.”

Baik Damnitri maupun Cassandra sama-sama terkejut dengan kehadiran suara lain diantara mereka. Kepala mereka berputar ke samping untuk mengetahuinya. Keduanya tersentak kaget, namun berbeda ekspresi. Cassandra merasa tubuhnya diguyur seember es karena terlalu lega, sementara Damnitri seperti melihat dewi kematiannya.

Tiffany, Siwon dan Yoona hadir di dekat mereka. Tiffany yang berdiri paling depan. Tubuhnya segar bugar, sama seperti kedua orang lagi di belakangnya. Damnitri terkejut bukan main menyadari Siwon kembali hidup seperti sedia kala. Tiffany tampak lebih berbahaya dengan mata yang menyala-nyala biru.

Akan tetapi Yoona tampak tidak senang sebab ia melihat tubuh Kyuhyun tak bergerak sedikitpun di atas tanah. Ia segera berlari menghampiri dan berlutut di samping pemuda yang telah merebut hatinya itu. Tangis Yoona pun pecah mengetahui Kyuhyun sudah tidak bernyawa lagi. Ia mendongakkan kepala dan menatap lurus ke arah Damnitri.

“Terkutuklah kau, wanita jahat!” raung Yoona.

Seketika ada keanehan dari tubuh Yoona yang dapat disaksikan langsung oleh mata Cassandra, Damnitri serta Taeyeon yang masih sadar. Taeyeon menahan napas melihat tiba-tiba Yoona melakukan transformasi menjadi sesuatu yang janggal. Tubuhnya dipenuhi oleh bulu-bulu yang panjang dan lebat, telinganya tertarik ke atas, tubuhnya membungkuk serta mulut yang berubah menjadi moncong. Dari dalam moncong tersebut keluarlah taring-taring panjang yang menyeramkan.

Taeyeon mencengkram tangan Jessica yang kini dalam keadaan pingsan. Jessica benar.

Tiffany dan Siwon hanya memandang waspada. Mereka sudah mengetahui lebih dulu kalau Yoona kini telah menjelma menjadi manusia serigala karena telah digigit dan bercinta dengan Kyuhyun. Lagipula Kyuhyun akan tetap mati di kemudian hari sebab benihnya telah tertanam di rahim Yoona. Tetapi Tiffany mengerti perasaan Yoona. Adik kesayangannya itu kehilangan disaat ia baru saja belajar mencintai.

Terdengar lolongan Yoona ketika ia meloncat tinggi untuk menerjang Damnitri. Tetapi Damnitri telah siap. Ia tidak membiarkan dirinya dilukai oleh manusia serigala ingusan seperti Yoona. Tangannya langsung mengarah ke Yoona dan melempar Yoona kembali ke tanah dengan mantra pengikat. Melihat keadaan itu Tiffany dan Cassandra cepat tanggap. Tiffany tidak ingin Damnitri menguasai situasi ini. Kini ia harus menjadi pemusnah abadi wanita ini.

Lucis Securis!” teriak Tiffany dan kilatan cahaya kuning langsung mengenai tubuh belakang Damnitri. Tentu saja wanita itu tidak dapat mengelak sebab ia masih ingin melukai Yoona, perhatiannya pun terbagi. Damnitri berguling-guling di tanah dengan tubuh yang penuh luka. Cassandra dan Tiffany berlari mendekati, sementara Siwon menghampiri Yoona. Pria itu menahan Yoona dan berniat membawa Kyuhyun ke tempat Ayahnya. Tak lupa ia juga akan membawa si kembar Kim.

Damnitri melotot melihat dua wanita yang sangat ditakutinya sekarang, kini tengah menghampirinya. Mantra serangan dari Tiffany telah membuat system kekebalannya melemah. Dan ketika ia akan mengucapkan mantra menghilangkan diri, Cassandra mempretelinya dengan mantra pengikat. Damnitri terhempas lagi ke tanah dengan tubuh penuh dengan ikatan kawat duri.

“Aaarrrgghh!” Damnitri meraung kesakitan. Kawat-kawat duri itu menusuk dagingnya saat ia meronta-ronta hendak melepaskan diri, maka darah segar keluar dari luka-lukanya tersebut. Tiffany memutar jari telunjuknya dengan lihai dan menunjuk ke arah rambut Damnitri. Tiba-tiba rambut wanita itu terpelintir ke atas dan seperti ada kekuatan yang sedang menariknya keras, tubuh Damnitri terangkat di udara.

Damnitri terus berteriak kesakitan. Cassandra meringis membayangkan betapa sakitnya Damnitri sekarang. Ia memberanikan diri melirik Tiffany yang berdiri di sampingnya dengan tangan yang masih terangkat untuk mengendalikan rambut Damnitri. Cassandra tahu kalau Tiffany sedang menikmati pembalasannya.

“Kau sudah tidak punya kekuatan apa-apa lagi, Damnitri. Kekuatanmu telah terforsir untuk melawan Cassandra dan Kyuhyun. Sekarang aku ingin mendengar nyanyian pengakuan dosa dari mulut busukmu. Jika kau menolak permintaanku, aku akan melakukan apa yang kujanjikan padamu tadi. Terkubur hidup-hidup di dasar bumi,” ujar Tiffany dengan suara yang sangat berbeda dengan dirinya sebelum ini. Cassandra menelan ludah. Ia tidak akan ikut campur kali ini.

Tetapi, jangankan berbicara, menggerakkan dada saja untuk bernapas telah membuat Damnitri tersiksa. Kawat-kawat duri pemberian Cassandra semakin menusuknya tajam, sementara tubuhnya melayang di udara dengan rambut tertarik ke atas.

Tiffany berjalan mengitari Damnitri seraya mendongakkan kepalanya. Ia tahu kalau wanita itu hampir sekarat saat ini. Sebenarnya Tiffany hanya tinggal mengutuknya dengan mantra kematian, namun gadis itu masih ingin bermain-main. Melihat Damnitri tersiksa seakan-akan memuaskan dendamnya selama ini atas kematian kedua orangtuanya.

“Apa kau ingin aku membantumu membuat pengakuan dosa?” Tiffany berbicara santai kepada Damnitri seolah-olah mereka sedang menikmati secangkir teh di ruang tamu. Dan Damnitri membalas dengan erangan pilu.

“Baiklah. Pertama-tama kau telah membunuh kedua orangtuaku beserta sahabat-sahabatnya. Kau juga telah membunuh istri Yang Mulia Raja hanya untuk memfitnah Choi Shin Hye, kekasih Yang Mulia dari dunia manusia. Kau telah membuat banyak anak kehilangan orangtua mereka, termasuk Pangeran Cho Kyuhyun. Kau juga telah membunuh kekasih Kyuhyun, aku mendapatkan informasi ini dari adikku. Kini kau juga telah memisahkan adikku dari pria yang dicintainya. Dan jika kau masih ingat, beberapa jam yang lalu kau juga telah berani membunuh putra Raja satu-satunya yaitu Siwon. Apa maumu sebenarnya, Damnitri? Apa kau ingin menguasai seluruh jagad raya ini? Hahaha, anggap saja itu adalah mimpi terindahmu!”

Damnitri mengerang semakin keras. Tubuhnya sudah banyak kehilangan darah dan kepalanya sakit luar biasa karena mantra Tiffany semakin memelintir rambutnya.

“Ckckck, kasihan sekali akhir hidupmu. Pengikutmu sudah musnah dan kau tidak mempunyai siapa-siapa lagi. Jika kau ingin mengalahkanku, kau harus berpikir dua kali. Sebab dibandingkan darimu, aku jauh lebih beruntung. Aku dikelilingi oleh orang-orang yang mencintai dan melindungiku. Sementara kau, huh! Kau sebatang kara dan bahkan alam ini menolakmu,” desis Tiffany. Setetes darah dari kaki Damnitri menetes ke pundaknya, mengenai jubahnya. Tiffany mendengus jijik.

“Sepertinya kau sudah terlalu lelah, Damnitri. Tenanglah, aku akan membuatmu beristirahat dengan tenang.”

Tiffany menyentakkan tubuh Damnitri sehingga wanita itu terjatuh dengan keras ke tanah. Damnitri meraung kesakitan sementara ikatan kawat duri belum terlepas darinya. Taeyeon dan Siwon menutup mulut mereka, tidak tahan melihat penyiksaan Tiffany terhadap Damnitri.

Tiffany merapalkan sebuah mantra setelah menyuruh Cassandra sedikit mundur. Tidak lama kemudian tanah di kaki mereka berguncang hebat. Taeyeon berpegangan kepada Siwon sementara Jessica tetap berada dalam pelukannya. Cassandra bergegas menghampiri Yoona yang belum kembali ke wujud aslinya, untuk menemani jasad Kyuhyun. Goncangan yang terasa semakin keras, sehingga membuat tanah terbelah.

“Tiffany membuat gempa lokal yang cukup dahsyat,” gumam Siwon. Taeyeon tidak melepaskan pandangannya dari Tiffany yang masih berdiri tegak.

Ada belahan tanah yang tercipta cukup besar, selanjutnya gempa pun berhenti. Semuanya menahan napas ketika Tiffany melangkahi tubuh Damnitri. Dengan mudahnya Tiffany menggulingkan tubuh Damnitri hanya dengan kakinya. Tentu saja tujuannya untuk membenamkan Damnitri ke lubang yang tercipta oleh gempa tadi.

“Kau ingat, kan? Huh?! Aku…akan…menguburmu…hidup-hidup…ke dasar bumi ini!” teriak Tiffany seraya terus menggulingkan tubuh Damnitri dengan kakinya. Sampai saat ia sudah di bibir lubang tanah yang terbelah, Damnitri memaksakan tangannya yang terbelenggu kawat duri. Wajahnya pucat ketakutan. Sehebat apapun kekuatannya, ia tetap takut dengan kematian.

“T-Tiffany…a-ampuni akh-aku…aku m-mmohon. A-aku rellla men…menjadi bu-budakmu,” rintih Damnitri.

Tiffany mendengus. “Sudah terlambat. Dan aku tidak suka memperbudak orang lain, terlebih penyihir menjijikkan sepertimu. Aku harap kau tenang di bawah sana.”

DUG!

Dengan satu tendangan keras, Tiffany menjatuhkan tubuh Damnitri ke celah lubang yang dibuatnya. Yang berada disana masih dapat mendengar raungan pilu Damnitri untuk terakhir kalinya. Seperti itulah akhir hidup penyihir jahat yang telah membunuh banyak penyihir baik. Tiffany tertegun di tempatnya, masih menatap lekat lubang di hadapannya yang perlahan menutup. Damnitri sudah tewas dan menghilang untuk selamanya. Penderitaan mereka telah berakhir.

Tubuh Tiffany kembali terasa normal. Matanya berwarna coklat dan cantik seperti biasa. Kekuatannya telah mengambi seluruh alam sadarnya. Ini hal baru dan fantastis yang pernah ia alami seumur hidup. Ternyata mempunyai kekuatan besar tidak selalu menyenangkan. Karena tubuhnya merasa sedikit lemah tak bertenaga. Namun bukan Tiffany namanya jika tidak bertahan.

“Eonnie…”

Telinganya menangkap sebuah suara lembut di belakangnya. Tiffany dengan cepat membalikkan badan. Ia melihat Yoona yang kini sudah kembali ke wujud aslinya, merangkak ke arah Taeyeon dan Jessica. Siwon dan Cassandra berdiri di samping mereka, menatap Tiffany. Tiffany menggerakkan kakinya menuju ketiga saudarinya. Semua kejadian akhir-akhir ini terjadi sangat cepat, bahkan hampir membuatnya kehilangan ketiga saudarinya.

Taeyeon mengelus wajah cantik Yoona dengan airmata yang telah mengalir deras. Jessica baru saja tersadar dan ia juga menangis melihat keadaan Yoona. Kini Yoona tidak sama lagi dengan mereka.

Tiffany bergabung dengan ketiga gadis lainnya ketika mereka saling berpelukkan. Tubuh Yoona tenggelam di pelukan ketiga saudarinya. Tiffany menangis terisak. Sudah sejak tadi ia menahan airmatanya agar tidak jatuh dan kini semuanya berakhir sudah. Ia bebas mengeluarkan kesedihannya.

“Maafkan kami, Yoona-yaa. Kami tidak bisa menjagamu dengan baik. Hiks,” isak Taeyeon.

“Aku tidak akan pernah memaafkan diriku atas kejadian yang menimpamu, Yoong. Tidak akan pernah,” timpal Jessica. Ia sangat menyayangi adiknya itu. Yoona mendongak lalu memegangi kedua wajah si kembar. Dengan ibu jarinya Yoona menghapus airmata di wajah-wajah cantik itu.

“Jangan salahkan diri kalian. Kalian tidak bersalah sama sekali. Meskipun kini kita berbeda, aku tetap adik bungsu kalian. Aku tetap seorang Kim yang nakal,” ungkap Yoona seraya berkelakar. Mereka berempat tertawa dalam menangis. Tiffany cepat-cepat mengambil alih perhatian Yoona. Ia memegangi wajah mungil Kim Yoona, adik semata wayangnya.

“Yoona-yaa, seperti yang kukatakan tadi. Kau tetap adikku, Taeyeon dan Jessie. Kau masih seorang Kim yang paling nakal. Hidupmu mungkin berubah, tetapi kami selalu menerimamu di dunia sihir putih. Saat ini sudah tidak ada lagi manusia serigala, hanya tinggal kau dan mungkin nanti akan ada calon bayimu. Kalian harus tetap bertahan. Kita masih bisa hidup bersama. Apa kau mengerti?”

Yoona mengangguk. Ia menangis penuh haru, begitupun dengan Tiffany. Tiffany memeluk Yoona dengan erat dan kedua tangannya dipegangi si kembar.

Siwon dan Cassandra ikut meneteskan airmata menyaksikan keempat saudari itu. Mereka tahu, keluarga adalah segalanya. Dan hanya keluarga yang dimiliki oleh keempat gadis Kim tersebut.

 

 

 

Siwon menggendong tubuh Kyuhyun yang sudah tak bernyawa sementara Cassandra dan Kim bersaudari berjalan di belakangnya. Semua petinggi sihir hadir di aula, menunggu kedatangan para pahlawan dunia sihir putih yang baru saja mengalahkan Damnitri itu. Sang Raja berdiri paling depan, di dekat sebuah altar berukuran dua meter. Siwon meletakkan jasad Kyuhyun disana dan membungkuk kepada Ayahnya. Gerakan Siwon diikuti oleh lima perempuan di belakangnya.

Sang Raja memerintahkan Dewa Kematian untuk melihat keadaan Kyuhyun yang sudah kaku. Namun dewa tersebut menggelengkan kepalanya dengan wajah yang sangat muram. Kyuhyun memang sudah tidak dapat tertolong lagi, sedangkan satu nyawa cadangan telah diberikan kepada Siwon.

Jessica memeluk Yoona yang menangis tersedu-sedu. Sang Raja tahu kalau Kyuhyun juga seorang korban dari kejahatan Damnitri di masa lalu oleh sebab itu ia menuntut balas. Tapi semua sudah tertulis di buku takdir.

“Aku tahu kau adalah penyihir yang cerdas, Kim Yoona. Sesungguhnya kematian Kyuhyun telah kau rencanakan dengan memancing nafsunya, sebab hanya dengan itu kau bisa memusnahkan Kyuhyun dan kawanannya. Namun perasaan cintamu datang terlambat. Relakan ia Kim Yoona. Karena ada nyawa baru yang harus kau pertahankan di dalam tubuhmu,” titah sang Raja. Yoona terdiam namun ia mengerti. Ternyata benar dugaannya, Kyuhyun memang membuatnya hamil.

Setelah itu Raja tersenyum kecil kemudian memanggil Tiffany. “Kim Tiffany, mendekatlah.”

Tiffany melangkah gontai ke arah Raja, melewati Siwon yang masih berdiri di belakang altar. Para petinggi sihir memperhatikan Tiffany dari ujung kaki hingga kepalanya, gadis itu tidak terluka sedikitpun setelah pertarungannya dengan Damnitri. Mereka semua juga tahu kalau ciuman Siwon menyembuhkan Tiffany.

Sesaat Raja hanya memandangi Tiffany dengan penuh rasa kagum dan bangga. Lalu perlahan tangan kanannya terangkat kemudian mengusap kepala Tiffany.

“Kau melakukannya dengan baik. Terima kasih, Kim Tiffany.”

 

6 bulan kemudian…

Tiffany berkeliling istana untuk melihat anak-anak dunia sihir belajar bersama Taeyeon dan Jessica. Anak-anak itu terlihat sangat senang belajar dengan keluarga kerajaan. Meskipun dari berbagai kalangan, tetapi mereka tetap berteman akrab sebab itulah yang diajarkan kepada mereka. Kebersamaan.

Taeyeon sedang mengajari mantera perlindungan kepada anak-anak laki-laki, sementara Jessica mengajari ilmu menghilang kepada anak-anak perempuan. Tiffany tertawa ketika melihat sebagian anak hanya dapat menghilangkan separuh tubuhnya, membuat separuh tubuh mereka lainnya melayang di udara.

Setidaknya mereka lebih hebat daripada aku dulu, batin Tiffany.

Ketika berbelok ke kastil sebelah barat, Tiffany—yang menolak diikuti dayang-dayang—melihat Cassandra sedang menggendong-gendong putra Yoona yang masih kecil, Kyungsan. Sementara Yoona hanya duduk di sebuah batu besar, mengawasi Cassandra dan anaknya. Tiffany tersenyum gembira. Ia segera menghampiri ketiga orang itu. Sebenarnya Tiffany selalu tidak puas bermain dengan Kyungsan, mengingat keponakannya itu sangat tampan dan suka tertawa.

Yoona hanya hamil 9 minggu, seperti bangsa serigala lainnya. Ia melahirkan dengan lancar dan bayinya pun sehat. Tiffany, Taeyeon dan Jessica menyambut kelahiran keponakan pertama mereka dengan sangat sukacita. Bahkan Yoona mempunyai waktu yang cenderung sedikit bersama anaknya sendiri sebab ketiga saudarinya lebih mendominasi.

“Kyunggie…!!! Sini Aunty gendong!” seru Tiffany seraya mengulurkan tangannya ke atas. Cassandra segera memeluk Kyungsan.

“Maaf Yang Mulia. Seharusnya Yang Mulia tidak berada di luar istana tanpa pengawal,” ujar Cassandra dengan nada formal. Yoona terkekeh mendengarnya. Lain dengan Tiffany, ia justru jengkel.

“Aku mohon, Cassie. Jangan memanggilku seolah-olah aku ini Ratu.”

“Tapi Yang Mulia memang akan menjadi Ratu dua hari lag.”

“Tetapi aku tidak ingin kalian semua berubah sikap terhadapku. Aku rindu kau yang mengomeliku dulu. Bahkan aku rindu kau memanggilku dengan nama Tiffeny!”

Cassandra menghela napas, sementara Tiffany bersidekap di depannya, pura-pura cemberut. Yoona mengambil alih anaknya dari gendongan Cassandra agar wanita itu dapat berbicara dengan leluasa bersama Tiffany.

“Kau benar, Tiff. Sebenarnya aku juga lelah berbicara formal di depanmu. Tapi perintah Raja tidak boleh diingkari,” kata Cassandra akhirnya. Tiffany tersenyum tulus lalu memeluk Cassandra.

“Sampai kapanpun kau adalah pelindung terbaik kami. Pembicaraan formal hanya dapat memisahkan keakraban kita. Tetapi mau tak mau kau memang harus formal padaku jika di hadapan Raja.”

Cassandra mengangguk dan mengusap punggung calon Ratu dunia sihir itu.

“Mam…mam..Maaa.”

Tiffany tertawa mendengar celotehan tak jelas Kyungsan seraya menggapai-gapaikan sepasang mungilnya di udara. Kyungsan seolah-olah memanggil Tiffany untuk mendekat. Tiffany pun melepaskan pelukannya kemudian mengambil alih Kyungsan dari Yoona. Tiffany memeluk tubuh Kyungsan dengan tangan kirinya sementara tangan kanannya mengarah pada sebuah dahan kayu. Ia memutar jarinya dan tiba-tiba disana tergantung sebuah ayunan yang terbuat dari dedaunan.

“Nah, Aunty akan mengayunmu disini, Jagoan!”

Yoona dan Cassandra mendekati Tiffany. Yoona senang melihat kasih sayang Tiffany pada anaknya. Ia tidak merasa seorang diri dalam membesarkan Kyungsan. Cassandra memutuskan untuk pamit dari sana untuk membiarkan Tiffany dan Yoona mengobrol dari hati ke hati. Cassandra memilih untuk melihat pelajaran sihir yang kini sedang berlangsung di kastil selatan.

“Bagaimana perasaanmu sekarang?” tanya Yoona pada Tiffany yang tengah asyik bercanda dengan Kyungsan.

“Eoh? Hmm, biasa saja!” jawab Tiffany sekenanya namun matanya menerawang. Yoona tertawa kecil.

“Jangan bohong, Eonnie. Dua hari lagi kau akan menjadi istri calon pengganti Raja dunia sihir ini sekaligus menjadi penyihir terhebat sepanjang masa. Tidak mungkin kalau perasaanmu biasa saja,” sangkal Yoona.

Tiffany menghela napas berat. “Ya, kau benar. Sejujurnya aku sangat tegang. Oleh sebab itu aku berkeliling istana sendirian untuk menghindari anggota kerajaan dan tentu saja Siwon. Aku…selalu gugup bila di dekatnya. Kau tahu Yoong, Siwon itu penggila skinship! Ia selalu saja menciumi atau menyentuhku.”

Yoona mengulum bibirnya saat melihat rona merah di pipi Tiffany. “Tetapi kau menyukainya, kan?”

Tiffany mengatupkan mulut kemudian mengangguk singkat. “Well, yeah. Kau tahu kan, kalau aku mulai mencintainya dengan sungguh-sungguh.”

“Apakah menurutmu Siwon dapat memimpin negeri ini dengan baik seperti Ayahnya?” tanya Yoona alih-alih menggoda Tiffany lagi.

Saat itu wajah Tiffany berubah lebih serius. “Aku yakin ia akan berusaha menjadi Raja yang baik karena darah itu mengalir di darahnya, Yoong. Lagipula, aku akan selalu mendampinginya. Kami akan sama-sama belajar untuk menjadi panutan terbaik.”

Yoona mendekati Tiffany lalu memeluk kakaknya itu dengar erat. Tiffany merasakan struktur tulang Yoona yang lebih keras dari biasanya. Mungkin adiknya itu telah bertransformasi lagi menjadi manusia serigala tadi pagi. Tiffany tahu Yoona tidak akan berubah wujud di dekat Kyungsan.

“Aku bangga memiliki kakak sepertimu, Yang Mulia.”

Plak!

Tamparan mendarat di bokong Yoona, tetapi Yoona justru tertawa. Tiffany sangat tidak suka dipanggil formal jika bukan di depan umum, terutama oleh orang-orang terdekatnya.

“Wah, sebentar lagi aku akan mempunyai kakak ipar. Aku tidak sabar melihat pernikahan kalian.”

Tiffany tertawa di dagu Yoona. Setiap kali disinggung soal pernikahannya yang akan datang, jantungnya pasti akan bergetar hebat.

“Ya, terlebih aku. Huft, aku berharap kalian bertiga terus berada di sisiku pada hari itu. Aku pasti sangat gugup sekali.”

Yoona mengusap-usap punggung Tiffany namun matanya tetap mengawasi anaknya yang asyik bermain sendiri di atas ayunan.

“Berharaplah Taeyeon Eonnie dan Jessica Eonnie ada di dekatmu. Aku justru meragukan mereka muncul di acara pernikahanmu.”

Wae?” tanya Tiffany dengan kening berkerut. Kini ia melepaskan pelukan mereka dan menatap mata Yoona. Ada seringaian jahil di mata indah adiknya.

“Sebab kau mendahului mereka menikah. Mereka saja sampai sekarang masih tidak mempunyai kekasih. Kasihan seka—“

“KAMI MENDENGARNYA, KIM YOONA!”

Yoona dan Tiffany terlonjak kaget. Tentu saja, Taeyeon dan Jessica mempunyai pendengaran sangat tajam. Dalam waktu sekejap kedipan mata, Taeyeon dan Jessica sudah sampai di dekat kedua adiknya. Mereka berlari seperti kilat. Yoona membentuk jari tangan kanannya menjadi ‘V’  seraya tersenyum manis.

“Eoh, kalian menguping lagi ya?” goda Tiffany.

“Enak saja! Kalian jelas-jelas membicarakan kami!” tepis Taeyeon. Jessica menjewer telinga panjang Yoona sehingga membuat Yoona meringis.

“Dasar adik nakal! Sudah menjadi Ibu tapi masih saja suka menggoda kakak-kakakmu. Kau tahu, kami berencana mencari pacar tahun ini. Dan pesta pernikahan Tiffany dan Siwon tidak akan kami lewatkan. Sebab disana pasti banyak penyihir-penyihir tampan,” tambah Jessica. Taeyeon dan Jessica pun kini memandang Tiffany.

“Tiffy, tadi Pangeran Siwon mencarimu. Ia mengatakan padaku kalau ingin membicarakan hal serius denganmu. Tentang pernikahan.”

 

 

Tiffany POV

Apa lagi yang ingin dibicarakan calon suamiku itu? Bukankah sebaiknya kami sudah tidak boleh bertemu lagi sebelum pernikahan? Aku menyusuri lorong kastil barat menuju kastil utama, tempatku tinggal bersama Siwon. Para ksatria penjaga pintu membungkuk padaku di sepanjang perjalanan. Hidupku berubah 180 derajat setelah mendapatkan takdir menjadi penyihir terhebat sekaligus calon istri Siwon. Dulu aku bahkan tidak pernah memasuki istana, tetapi sekarang aku menjadi bagian terpenting di dalamnya.

“Nah, disini kau rupanya!”

Aku terkejut ketika tanganku tertarik ke samping oleh sepasang tangan kekar. Ia membawaku jauh dari pintu kastil utama dan menyembunyikan tubuh kami diantara tiang-tiang raksasa kastil. Untung saja orang ini adalah Siwon. Hampir saja aku mengutuknya dengan mantra pencahar perut.

“Astaga, Siwon! Hampir saja aku mengutukmu dengan mantra pencahar!”

Siwon terkekeh, membuatnya semakin tampan. “Apa kau ingin melihatku mondar-mandir ke toilet sebelum hari pernikahan kita?”

Aku menahan tawa. Namun baru kusadari ada yang aneh di wajahnya. What the—ada apa dengan wajahnya? Kenapa banyak sekali luka disana? Di kening, pipi, bahkan tepi bibirnya.

“Hei, ada apa dengan wajahmu? Kau terluka, Siwon!”

Siwon mengangkat kedua alisnya. “Benarkah? Pantas saja rasanya perih. Mungkin karena tadi aku bermain anggar dengan ceroboh.”

“Kalau begitu, ayo kita cari ramuan untuk mengobatinya. Aku akan membuatkannya sendiri.”

Aku menarik tangannya, hendak membawa calon suamiku ini ke ruang ramuan dan obat. Namun ia keras kepala seperti biasa. Aku merasa ia menarik tanganku kembali ke pelukannya. Masih ada senyuman manis di wajah tampannya.

“Siwon, kau harus segera diobati.”

“Tiff, kau tahu obat apa yang paling mujarab untukku.”

Aku menatapnya serius. Oh, aku tahu sekarang. Ini hanya tipu muslihatnya. Ya Tuhan, apa ia masih belum puas mendapatkan ciumanku? Aku tahu apa yang ada di dalam otaknya itu saat ini.

“Siwon, jangan katakan kalau kau hanya ingin diobati dengan ciumanku.”

Siwon mengangguk lambat-lambat seraya menaikkan kedua alisnya dengan jenaka. “Tepat sekali, Princess.”

Aku tidak dapat berbuat apa-apa selain tertawa. Apa lagi yang harus kuperbuat selain menangkup wajahnya dengan gemas. Aku menciumi lukanya satu-persatu, mulai dari keningnya bahkan seluruh wajahnya. Sampai tibalah pada lukanya yang terdapat di sudut bibir. Aku menajamkan pandanganku. Itu sama sekali tidak mirip dengan luka. Atau jangan-jangan itu hanya “luka buatan”?

“Hei, masih tinggal satu luka lagi disini.”

Siwon menunjuk tepi bibirnya tanpa membuka matanya. Aku menggelengkan kepala, heran. Pria ini memang ketagihan denganku. Aku pun memenuhi permintaannya. Aku menarik wajahnya untuk mendekat kemudian mencium tepi bibirnya dengan sangat lembut. Aku tahu luka itu tidak akan sembuh seperti luka lainnya sebab aku tahu itu hanya goresan dari spidol atau apapun.

Setelah menciumnya singkat, aku pandangi luka itu. Benar, kan? Luka itu masih ada. Dasar Siwon!

“Hmm, kenapa rasanya masih sakit ya? Apa kau sudah menciumnya dengan benar?” Siwon bertanya polos seraya membuka satu matanya saja. Aku tidak menjawab apa-apa dan menciumnya lagi. Kali ini benar-benar di bibirnya. Siwon tersenyum diantara ciuman kami. Ia membalasnya dengan lebih bersemangat. Aku tahu tujuannya dari awal. Ia hanya ingin berdekatan denganku, terutama menciumku. Seperti yang kukatakan pada Yoona.

“Ssst… sudahlah, Siwon. Kau harus bersabar sampai hari pernikahan kita tiba.”

Siwon cemberut. Ia memeluk pinggangku sementara ia juga menyandarkan tubuhnya ke tiang batu pualam itu.

“Huft, masih dua hari lagi. Aku sudah tidak sabar.”

Aku menampar lembut pelipisnya. “Kau jangan memikirkan yang enaknya saja, Tuan! Pikirkan tugas yang akan kau emban setelah resmi diangkat menjadi Raja.”

Siwon tertawa keras lalu mencium hidungku dengan lembut. “Tentu saja aku juga memikirkannya, Sayangku. Lagipula aku tidak terlalu takut, sebab kau pasti akan selalu ada di sampingku.”

Aku memeluknya. Ah, pelukannya selalu hangat dan nyaman. Siwon meletakkan dagunya di puncak kepalaku, sambil sesekali mengecupnya.

“Aku akan mendampingimu selamanya, Yang Mulia Raja,” aku berbisik dengan mata berkaca-kaca. Aku mendongak menatapnya.

Siwon selalu memberikan tatapan penuh cinta setiap saat. Ia mengelus rambutku dan balas mengucapkan, “Aku akan selalu melindungimu, Yang Mulia Ratu.”

“Aku mencintamu, Choi Siwon.”

“Terlebih aku, Kim Tiffany.”

Kemudian yang kutahu selanjutnya adalah duniaku indah. Lebih indah dari pelangi yang kami lihat bersama atau ciuman yang kami bagi dengan tulus. Aku berjanji padanya dan pada diriku sendiri, akan selalu mencintainya. Selamanya.

 

 

The end

 

 

I love the Kims!

They’re too precious. Jangan banyak menuntut moment SiFany di cerita ini yaa, soalnya genre utama adalah Fantasy dan Family. Terkadang kita harus memahami kalau nggak semua cerita membubuhkan banyak romantisme, cause too much is not good.

Kalau yang mau banyak lovey dovey SiFany moment, silahkan pesan ff More Than Just Sex ke saya. Kurang jelas? Cari contact person saya di blog ini (haha tetep author otaknya jualan FF NC mulu -..-)

Anyway, makasih yaa udah ngikutin FF ini dari awal. Sampai ketemu di genre berbeda selanjutnya :*

100 pemikiran pada “(AR) Magic Kiss, Superb Lips Part 3

  1. X ni gw dpt bngt feelny, Ending ny kren bngt thor . aplg bgian yg wktu mrka brkelahi, seru bngt + bgian Kim Bersaudari brplukan tu sdih bngt thor.
    Ff ny aq sk’ bngt..
    dtngg FF slnjtny, fighting..

  2. Whoa gk kerasa udah end aja. Ketinggalan baca u.u. Baca part 3 ini serasa ngikut tempur. Dag dig dug, terharu sama the kims besaudara. Yoong jadi manusia serigala kasian deh.. Oo yg tewas itu si kyu, kesian yak si yoong d tinggal pergi u/slamanya sama kyu.. Cari lagi aja yg baru yoong. Hehew.
    Sifany so sweet yak. Duh ..
    BTw kak echa sekali kali bikin ff yg jaman joseon atau kerajaan gitu dong, kan jarang ff sifany kerajaan hehe.. 😀
    Ditunggu ff genre lainnya.

  3. Ihhhh ketinggalan lahhh baru baca ini …
    Ya ampunnn seru bgt bacanyaa feel nya dapet bgt bikinn sequelnya dong ampe sifany nikah punya anak dehh hhheee seruu seruuu

  4. Yeay.. happy ending.. aga serem pas bagian pembunuhan damnitrinya ka.. kebayanh deh byk darah berserakan dimana2.. hiiii dtunggu kambeknya lg ka echa

  5. keren bnget ffnya. feelnya juga dpet banget. untung aja bukan yoona yg tewas. love the kims too^-^
    ditunggu ff berikutnya kak…

  6. wihiiiiiiwwwwww keren keren keren sampe merinding bacanya well ini ff fantasy pertama yg aku baca yg aku suka alurnya dpt bgt feelnya keren bgt pokoknya keren 👍👍👍

  7. bingung mau comment apa’an-_- moment nya bikin leleh, gila! ngiri dah hahah
    genre selanjutnya marriage life kah? ^^ jjang!!

  8. Bngung mau komen apa… Yang psti ff nya keren gila…. 🙂 kirain yang mninggal itu cassandra trnyata kyuhyun… Moment sifany nya sweet bnget…. 🙂 klu d bkinin sequel psti tmbah keren deh thor ff nya hehehe… 😀 okay d tnggu sequelnya klu ada sama next ff nya ya… 🙂 fighting… 🙂

  9. eh? ternyata si aku teh blm komen ya?!
    aduh.. maaf ya echa sayang, aku “menghianatimu” :p
    jd si cowo yang meninggal itu beneran kyuhyun ya.. padahal dia baru aja merengguk manisnya cinta bersama yoona.(jadi aja yoonanya berubah jadi GGS)
    pertarungannya digambarkan dengan begitu mencekam.echa itu emang paling bisa dech!
    jadi sebetulnya yang layak dijuluki skinship itu siapa? wonpa yang kecentilan atau fany yang ketagihan? hehehe.. always waiting 4 your next story :*

  10. haaannjjerrr!!!!
    ini beneran ak yg terakhir baca kah kak? °.°
    ahhh, ak pantas kau hukum kakak -,- pi jgn dijukum sama damnitri ye. takut :v

    ak malahh pengen nuntut momen yoontif ny eon. hhaa.. pi sgtu aj cukup koq. gemeteran pas baca mereka tempur ma damnitri kqk. haha *lebay bgt y ak. pi beneran ff kakak emng slalu bosa ngbawa suasana.
    o iya, it bisa disetting ulang gk kak? balikin yoong ke semula kan si kyu udh meninggal jdi gk papa dong klo yoong balik jdi penyihir lgi mna taw ad brondong yg nyari2 janda cantik. huwaaa.
    ahh, sebenerny sedikit gk rela ini udah selese pi ap boleh buat-,-.
    sampai ktemu di ff lainny kk *mogq aj gk ketinggalan lg. hihii

  11. yah ternyata udah di lanjut,ending’a keren bnget eon tiffany jadi penyihir terhebat dunia sihir putih ditambah jadi permaisuri sang pangeran dunia sihr putih,hua lengkap bnget idupnya,tpi yoona eonni kasihan harus jadi orng tua tunggal buat kyungsan..n jessica and taeyeon cepet susul adek mu yaa jangan jadi perawan tua dan buat eonni tetep semangat ya buat story’a n jngn bosen2 buat story untuk kita.dan eonni kloq boleh sesekali bikin story yang genre thriller dan sejenisna gitu.

  12. Yah koq ending kan sifany belum nikah. Lanjutin sampe nikah dong hehehe. Ditunggu ff yg lain’y mungkin bisa buat genre action atau bikin vampire yg apa ajalah yg penting SiFany 😀

  13. WOOO TIFFANY KEREN BANGET !! Ini aku lebih suka bagian tiffany balas dendam daripada lovey dovey ama siwon masa 😅😅😅 tapi tetep, sweet banget merekaaaahhhhhh sampe diabetes loh author echa 😂😂😅

    Yaaahhh… Kasihan si Yoona, harus ditinggal Kyu gara gara si jelek Damnitri (awalnya aku bacanya dimitri masa 😓😓😓) tapi untungnya kim bersaudara tetep menerima magnae apa adanya #azek . Family is number one !

    Tata bahasanya bagus banget sih thor, jadi terbuai hahaha 😘😘 udah gatau mau komen apalagi pokoknya ditunggu karya selanjutnya ya ! Keep writing thor, we love you ! ❤️💋🌸

  14. hey sudah end! mohon maaf kalo adminnya baca komentar sifanyaegi yang langsung bertumpuk tumpuk maaf yaa. sejujurnya saya sudah baca kemarin, tapi koneksinya nggak mendukung untuk meninggalkan komentar. gagal terus-_- jadi hari ini saya mau minta maaf dengan komentar komentar ini…
    satu kata. daebak!! suka sama segala jenis mantra yang diucapkan. tergambar banget dunia sihirnya wkwk.. daebak lah! ditunggu next chap nyaaa

  15. Ff ny keren, dri awal baca smpai akhir
    Mantra” nya keren persaudaraan mreka yg kuat
    Sifany jga menikah
    Tae sm jess yg pling tua tpi mreka yg blakangan merried
    Ff bgus bngt thor
    Ditunggu ff slanjut nya.

  16. Endingnya keren
    akhirnya damnitri mati juga, Jadi gk ada pengganggu lagi deh 🙂 senang lihat sifany akhirnya mau menikah dan keluarga kim bersaudara hidup tentram
    ditunggu ff selanjutnya 😀

  17. Wawww akhirnya end juga 🙂 fiuhhh,keren banget sumpah… rawrrr ^^.jadi kyuna beneran ya ? -..- aaaa sedih bgt kyu nya mati 😦 kasian yoona… sing sabar ya… hehe :”) .Ckck siwon gabosen apa nyium fany mulu hehehe 😀 😀 😀 ❤ ♡♥

  18. Wahh! 1 kata buat ff ini ‘keren’ pakek banget. Penggambaran melalui kata2nya keren abis. Udah kayak nonton film.
    Sering2 buat ff fantasy ya akak. Di tunggu kelanjutanny.

  19. Huaaaaa serasa nonton 7 manusia harimau. Hahahahaha :v
    Keren banget kak.. Haduh, jarang-jarang baca cerita yang kaya gini, emang sih Sifany momentnya kurang -,- but.. tetep bagus kok.. Banyak sudut pandangnya pula 😀
    Ahhh iya kak Echa, pengen ff MTJS sama JLM.. Tapi gimana? Makin penasaran deh sama novel itu.. -,-

  20. hahaha ending yg sedikit mengganjal karna si maknae berubh jd srigala..
    tp endingny ttp memuaskan 😀
    semoga ff lainnya lbh DAEBAK 😉

  21. kasihan dehh yoong sama anaknya omo seandainya kyu bisa hidup kembali ne,, bukan hanya sfan tapi kyuna jg dpt hidup bahagia tuh

  22. speechles mw comment apa d part 3 ini >o< keren bgt eon sumpah as always aq sll suka smw ff echa eon!!! bkin baper! deg2an, penasaran, ksel, marah, kocak, so sweet, smw'a dh!!!!
    akhir'a wonpa dpt ksempatan k2 bwt hdup lg! tp ksian ih masa suamiKyu meninggal 😥 ksian dongse anak'a tnpa kyu appa 😥
    awawaw aq jg mw dong sll d cium wonpa tiap saat :* ❤
    smoga kim's sister sll hdup rkun bahagia y 🙂 dan kyungsan dpt appa bru yg mrip bgt sm kyuhyun!!! 😀

  23. Kyuhyun kok mati,kasian ama yoona dan juga calon anaknya.siwon akhirnya bertemu dengan sang raja.damnitri dibasmi dibunuh oleh tiffany.
    Chukae….tiffany menjadi ratu dan siwon akan menjadi raja.akhirnya sifany menikah dehhhh
    Saeng elsa,unnie suka ff tentang kerajaan,apalagi perannya sifany,pasti seru banget dehhh.
    Thanks saeng elsa dan ffnya,keep writing.
    Saeng elsa daebak……saeng elsa jjang,hwaiting.
    Sifany 4ever♡♡♡♡

  24. Awww so sweet sekali sifany di endingnya~
    Pertarungan lawan damnitri nya seruu pake banget, dan untung aja siwon dikasih nyawa kedua jadi gajadi mati hehe
    Good job buat author! Keep writing thor^^

  25. Yah.. tuh kn kyu’a mati T.T kasian yoona
    Tp gpp yg penting happy end
    Omg sifany moment
    Oooo.. so sweet bgt mreka
    Daebak!
    Hwaiting buat author ^^

  26. Hiks…
    Hiks…
    Hiks…
    Kak echa sukses buat aku nangis pas tadi di scene yg waktu Yoona nolongin Jessica huweeeeh sedih 😭 emang dasarnya udah ikatan darah Jessica ngeh-in aja kalo serigala itu Yoona..
    I love the kims too~ perjuangan Tiffany gak sia-sia. Dan yang paling bikin nyese waktu akhirnya 4 bersaudaa iti ngumpul lagi setelah damnitri musnah.. whoaa ❤
    Kasiam juga Yoona nya.. harus kehilangan Kyuhyun 😦 disebut janda bukan janda gak disebut janda tapi udah punya anak.. jadi–keturunan serigala cuma tinggal Yoona sama Kyungsan aja? Haafh..

  27. Akhirnya happy ending buat siwon dan tiffeny.. Wkwkkw sayangnya kyuhyun-yoona berakhir tragis 😥 ahh sayang sekali.. Oh iya thor aku bingung ibunya siwon gak diceritain lg nih begimana nasibnya?? Apakah raja kembali sama ibunya siwon atau enggak?? Trus yg mantan siwon itu kagak diceritain lg thor yang abis kena mantra tiffeny?? Penasaran masih idup apa enggak si tukang cekek? 😂😂
    Ya overall aku suka ceritanya.. Menarik banget, baru comeback menjadi reader nih di SI dan judul ini ntah kenapa menarik perhatian. Thumbs up buat kak echa 👍

  28. bikin nyesek nih ceritanya, menegangkan, sedih, terharu semua campur aduk deh pokoknya
    akhirnya sifany nikah juga, semoga mereka bakal hidup bahagia selamanya
    tapi kasian yoona, masak iya ditinggal kyu, sedih deh
    tapi gak papa happy ending nih, yeay!!!!

  29. Yeey yey yey, happy ending, huft sempet tegang jiga thor daebak
    Tapi sayang kyuhyun gak bisa nemenin yoona ya, apalagi trnyata yoona hamil
    Tapi its oke, ceritanya ttep seru dan happy ending

  30. A psn satu dong krn q blm puas nih am scene yg “ituny” sifany via email blh?
    serasa bc harry potter, seru nih crt krn kekuatn sejati sbnrny adl cinta sejati.
    q terharu am si kembr krn mrk berjuang lindungi klrgny dgn taruhn nyawa mrk. n yoona yg sgt dicintai sdrny pun udh berubh hrs trs jlni hdpny aplg udh pny ank. kim family bgt sgt yoona n slmny.

    wah my prince n princess udh mw nikah bhkn sang prince udh g sbr mih kykny.

    Eca jjang …daebak…

  31. Ff karangan kak echa emang selalu ngefeel aw aw… Mulai dari friendship sampe relationshipnya…
    konflik yg dibuat sedetail itu bisa menegangkan tapi berakhir melegakan. Terlebih ending yg manis. Salut kak!!! Ditunggu cerita khayalan lainnya ❤

  32. ko the end sihh, kan sifany belum nikah punya baby. . apalagi sikembar belum punya pasangan. . tapi over all aku suka banget ffnya. .gomawoyo authornim udah bikin ff super duper keren ditunggu karya selanjutnya. . btw author itu nama nama mantranya dapet darimana?

Tinggalkan Balasan ke lela fandira Batalkan balasan