(AR) 6th of February

Title: 6thof February

6th Of February (parkkuma.wordpress.com)

Author: Neo Xenon

Main Cast: Choi Siwon, Tiffany Hwang

Other Cast: Nichkhun Horvejkul, Kim Taeyeon

Length: Ficlet

Rating: PG-13

Genre: Romance, Fluff

Disclaimer: Cast are belong to themselves, their parents, their management and God. This story is original by me so don’t be a plagiator.Sorry, if you got the typo, i am just an ordinary human. Keep read, comment, and like as a good reader. Inspired by Adera- Lebih Indah, Raisa-Could It Be, my friend story and my imagination.

 

Cover : Eurawr | graphicsfamily.wordpress.com

 

*************

 

Seoul, 06 February, 2014

Senyum tak lepas dari bibir seorang Choi Siwon sejak beberapa jam yang lalu, digenggamnya dengan erat sebuah kalender kecil yang diambilnya dari meja. Sebuah coretan berwarna merah terpampang jelas melingkari salah satu tanggal di dalam kalender tersebut. Namja itu tersentak saat suara seorang yeoja menggema, mengagetkan dirinya. Siwon tersenyum dan memeluk yeoja tersebut dengan sayang.

“Kulihat Oppa tak berhenti tersenyum sejak tadi. Sepertinya ada yang spesial.” Yeoja bernama Tiffany Hwang itu mengambil kalender dari genggaman Siwon dan melihatnya dengan seksama. Kedua alis yeoja itu berkerut dengan sempurna saat melihat tanggal yang sudah dilingkari oleh spidol merah di kalender tersebut.

“Kau tak ingat sama sekali?” tanya Siwon. Tiffany menggelengkan kepalanya dan menaruh kalender tersebut kembali keatas meja. Siwon menampakkan senyumnya dan mendekatkan dirinya kearah anaenya itu dan membisikan sesuatu.

“ 6 Februari, hari dimana takdir mempertemukan kita….”

 

****************

 

Flashback On

 

San Francisco, February 6, 2008.

 

 

Terik matahari San Francisco begitu menyengat kulit seorang Choi Siwon saat ini. Dilihat arloji silver yang melingkar manis di pergelangan tangan kirinya yang sudah menunjukkan pukul 11.00 waktu setempat. Siwon mengedarkan pandangan nya kesekitar, berharap dapat menemukan sosok yang sedang dicarinya.

“Aish! Kemana si bocah Thailand itu?” Baru saja Siwon akan melanjutkan keluhannya, seorang namja berambut pirang menghampiri sosok Siwon dengan langkah yang tergesa-gesa. Tubuh namja itu penuh dengan peluh dan nafasnya terdengar tak beraturan. Siwon langsung sajamenampilkan wajah muramnya yang dibalas dengan cengiran lebar tanpa dosa dari namja berambut pirang itu.

“Kurasa kau bisa melihat jam sekarang.” Jawab Siwon sarkatik. Namja itu, Nichkhun kembali memamerkan cengiran nya yang kali ini semakin lebar saja membuat Siwon bertambah kesal.

“Mianhae, aku ketiduran, hehehe.” Nichkhun hanya mengaruk kepalanya. Siwon menggelengkan kepalanya dan segera saja menarik tubuh Nichkhun bersamanya. Dua orang itu berjalan dengan tempo sedang membelah jalanan yang tak begitu padat oleh orang berlalu lalang.

“Aku kan sudah bilang padamu untuk tidak menonton pertandingan Rugby tadi malam. Lihat! Kau bahkan lebih mirip seorang residivis daripada seorang model profesional sekarang. Aku bahkan bertaruh kalau kau mandi hanya 5 menit saja tadi.”

Nichkhun tak mempedulikan cibiran dari Siwon dan bersiul dengan santainya. Siwon memijit pelipisnya dengan heran.Bagaimana mungkin ia bisa tahan berteman dengan seorang namja menyebalkan seperti Nichkhun?

“Kau terlalu terburu-buru, Choi Siwon. Kantor imigrasi Amerika takkan mungkin tutup hanya karena kita datang terlalu siang.” Jawab Nichkhun santai sembari mengapai kepala Siwon dan mendorong nya pelan. Namja itu mengambil permen karet kesukaannya dan mengunyahnya pelan.

“Aku tak mengerti kenapa banyak wanita Kaukasian yang menyukai namja macam kau. Padahal, dilihat dari sisi manapun kau kalah jauh dariku.” Balas Siwon pede. Nichkhun membuang permen karetnya dan terbawa terbahak-bahak.

Siwon menatap aneh kearah sahabatnya yang berprofesi sebagai model itu. Nichkhun menyeka air mata yang keluar sedikit dari matanya akibat terlalu banyak tertawa tadi. Ditepuk-tepuknya pundak bidang milik Siwon.

“Ternyata kau tak pernah berubah sama sekali. Tingkat kepercayaan dirimu itu tetap membuat perutku sakit bukan main, Hahaha.” Siwon pun mendaratkan tinjunya ke punggung Nichkhun, lagi-lagi namja bermabut pirang itu hanya bisa tertawa menaggapinya.

“Oh ya, bagaimana kabarmu dengan Victoria? Aku tak pernah mendengar kabar tentang kalian berdua lagi semenjak kalian memutuskan untuk pindah ke Amerika.” Tanya Siwon. Nichkhun menampilkan senyum nya sekilas.

“Kami baik-baik saja. Ibaratkan saja kami sedang melakukan penjajakan ke jenjang yang lebih serius lagi. Hey! Sejak kapan kau menanyakan kabar tentang hubunganku dan Victoria? Ah! Kurasa aku tau apa isi pikiranmu!”

“Apa?” Nichkhun menampilkan smirk nya membuat Siwon bingung.

“Kau bertanya seperti itu karena kau cemburu padaku, iya bukan? Aku tau kalau kau mengakui dalam hati kecilmu jika wajahmu itu tidak rupawan sepertiku dan kau takut bila tak ada satupun yeoja yang menyukaimu. Hahaha.” Nichkhun segera saja berlari kencang, menjauh dari sosok Siwon yang sudah gemas ingin memukul kepalanya.

“Ya, Nichkhun Buck Horvejkul! Awas Kau!”

 

***************

 

Siwon memasuki lobi kantor imigrasi Amerika setelah puas memukul kepala Nichkhun. Namja itu segera saja menghampiri bagian administrasi untuk mengatur izin tinggalnya untuk beberapa tahun kedepan di salah satu kota terbaik di negara adidaya tersebut, San Francisco. Dibelakangnya terlihat Nichkhun yang menekuk wajahnya malas sembari mengusap kepalanya yang sakit akibat pukulan bertubi-tubi yang diterimanya dari Siwon.

Sembari menunggu proses, keduanya pun duduk di kursi tunggu yang telah tersedia di ruangan tersebut. Siwon mengedarkan pandangan nya, membunuh kebosanan yang menghinggapi dirinya saat ini. Sosok seorang yeoja segera saja menarik perhatian namja tersebut. Yeoja itu memakai sebuah kaus putih polos dengan cardigan biru nya, berpadu pas dengan hotpants jeans yang semakin menambah kecantikkan yeoja tersebut. Siwon membuang pandangan nya kearah lain saat yeoja tersebut melihat kearah dirinya, diliriknya sedikit yeoja itu hingga disadarinya jantung nya berdegup dengan kencang sekarang.

“Won!” Suara Nichkhun segera saja merusak suasana indah di hati Siwon saat itu juga. Sebuah death glare pun meluncur horor dari wajah seorang Choi Siwon.

“Namamu dipanggil tadi.” Jawab Nichkhun cuek sembari menunjuk kearah bagian administrasi.

Siwon segera saja berdiri dan menghampiri tempat yang ditunjuk oleh sahabatnya itu. Sesekali matanya melirik kearah tempat duduk yang ditempati oleh yeoja bercardigan biru yang menarik perhatiannya tadi. Namun, namja itu harus mengubur perasaan indahnya setelah dilihatnya tak ada lagi sosok yeoja penarik hatinya tersebut. Siwon berjalangontai kearah Nichkhun yang menatap nya dengan bingung. Namja itu hanya tersenyum untuk memastikan kondisinya baik-baik saja. Tapi, Nichkhun tau benar jika Siwon sedang menyimpan sesuatu darinya, mengingat mereka sudah bersahabat sejak 7 tahun yang lalu. Jadi, Namja itu sudah mengerti bagaimana karakter seorang Choi Siwon luar dalam.

“Cerita saja, kau tak perlu malu, Won. Bukankah kita sudah bersahabat lama?” tanya Nichkhun sambil mencolek pinggang Siwon. Sebuah senyum pun terbit di bibir Siwon.

“Aku akan bercerita kalau kau janji jika kau takkan tertawa.” Balas Siwon. Nichkhun mengangkat tangan nya dan membentuk jari-jarinya menjadi huruf V. Siwon kembali tersenyum untuk yang kesekian kalinya.

“Kau pasti melihat bukan seorang yeoja yang tak berada jauh dari tempatduduk kita saat di kantor imigrasi tadi? Entah kenapa ketika melihatnya, aku merasakan sebuah perasaan yang berbeda. Aku merasa jika ia adalah takdirku.”

Nichkhun hanya mengganguk. Sebenarnya namja itu sangat ingin tertawa saat ini juga. Tapi, lebih baik rasanya jika ia tersenyum manis daripada harus menerima pukulan Siwon yang terkenal tanpa ampun tersebut.

“Lalu?” tanya Nichkhun. Entah kenapa namja Thailand itu justru semakin penasaran dengan kelanjutan cerita Siwon.

“Dia memiliki aura yang berbeda dari kebanyakan yeoja yang pernah kutemui. Dia tak bisa digambarkan dengan kata-kata, kau tau.”

“Tidak bisa digambarkan? Dia mahluk halus, begitu?” tanya Nichkhun polos. Sebuah jitakan panas pun mendarat di atas kepala Nichkhun, membuat namja itu meringis kesakitan. Siwon menatap namja berambut pirang tersebut dengan rasa gemas yang luar biasa.

“Ya! Maksudku dia itu terlalu sempurna sehingga aku tak bisa menggambarkan nya meski dengan kata-kata! Kenapa kau jadi berpikir kalau dia itu mahluk halus! Lagipula ini siang hari, mana mungkin ada mahluk halus, kau ini!” balas Siwon gemas.

“Kau yakin? Siapa tau kalau ia memang mahluk hal- Argh!” Siwon kembali mendaratkan jitakan panas nya yang kedua. Nichkhun pun membentuk jarinya menjadi huruf V dan memberikan cengiran lebar andalan nya.

“Sudahlah, jangan dipikirkan lagi. Bagaimana kalau kita makan siang sekarang? Aku tau restoran Prancis paling enak di sekitar sini.” Jawab Nichkhun berpromosi. Siwon berpikir sebentar kemudian mengangguk.

“Boleh juga. Kajja!”

 

***************

 

Flashback Off

 

 

Seoul, 06 February, 2014

 

Tiffany terkikik geli begitupula dengan Siwon. Sekarang yeoja itu sudah mengingat tanggal bersejarah yang kini tepat jatuh pada hari ini. Yeoja itu menyibak rambut hitam legam nya ke belakang dan berjalan menuju meja kecil disamping lemari di kamar mereka. Dengan cekatan tangan nya membuka laci meja tersebut dan mengambil secarik kertas yang sudah lusuh dan penuh dengan sobekan disana sini.Tiffany pun menunjukkan kertas tersebut kehadapan Siwon hingga membuat namja itu terkikik kembali. Ya, sebuah kertas berisi nomer telepon menjadi saksi lain dari kisah mereka saat itu.

 

 

Flashback On

 

Dix Sept Route Restaurant, San Francisco, February 06, 2008

 

Yeoja itu memainkan gelas berisi Red Winenya dengan malas. Sementara seorang yeoja lain diseberangnya hanya bisa menatap sahabatnya itu dengan pandangan heran.

“Kau memesan segelas Red Wine bukan hanya untuk dimainkan saja kan, Tiffany Hwang?” tanya sosok tersebut sembari menutup buku yang tadi dibacanya. Sosok bernama Tiffany itu tidak merespon dan kembali memainkan gelas berisi Red Winenya.

“Kau menyukai namja yang kau lihat di kantor imigrasi tadi, bukan?” sambung sosok tersebut lagi. Tiffany berhenti memainkan gelas Winenya dan menatap sosok tersebut dengan pandangan yang tak bisa diartikan.

“Maksudmu? Taeng-ah, Kumohon jangan bercanda! Bagaimana mungkin aku meny-“

“Bagaimana mungkin kau bilang? Ya Tuhan! Kau begitu naif, Tiffany Hwang! Kau pikir aku tak melihat senyumanmu saat  kau menatap namja tadi diam-diam?” tanya sosok itu. Tiffany menelan ludah nya. 1-0!

“Tapi, Kim Taeyeon. Aku tidak bermak-“

“Cih! Sekarang kau justru ingin mengelak! Ada apa denganmu, Fany-ah? Kurasa tak ada yang salah dengan namja tadi.” Jelas sosok bernama Taeyeon itu. Tiffany memijit pelipis nya pelan. 2-0!

“Kenapa kau begitu semangat membicarakan namja kantor imigrasi itu? Kau suka dengan nya, huh?” sangkal Tiffany. Taeyeon tertawa dengan keras nya hingga beberapa pengunjung menatap aneh kearah meja mereka berdua dan membuat Tiffany harus meminta maaf pada pengunjung lain yang terganggu dengan suara tawa khas Ahjumma milik Taeyeon.

“Oh My Fany, kau bilang aku menyukai namja kantor imigrasi itu? Lalu mau ku taruh dimana Wooyoung Oppa?  Kujadikan simpananku, begitu?Kau ini terlalu bodoh atau terlalu polos?” Glep! 3-0. Tiffany kalah telak!

“Baiklah, Kim Taeyeon. You’re the Winner, Aku memang memiliki perasaan yang berbeda dengan namja kantor imigrasi itu.” Sahut Tiffany pasrah. Taeyeon yang antusias segera menarik kursi nya lebih dekat.

“Entah kenapa aku memiliki perasaan yang berbeda saat melihatnya. Aku bisa merasakan perasaan tenang hanya dengan melihat wajahnya dan entah setan apa yang merasukiku. Tapi, aku berpikir jika ia adalah takdirku dan jika aku bisa bertemu dengan nya lagi dan dapat makan di restoran ini bersama, maka ia akan menjadi pasangan hidupku nantinya.”

Sementara di tempat lain, tepat nya 300 meter sebelum restoran tersebut terlihat sosok Siwon dan Nichkhun yang masih terlibat dalam sebuah perbincangan yang cukup serius diantara keduanya.Kedua namja itu memelankanlangkah mereka sembari melihat restoran yang letaknya sudah tak begitu jauh lagi.

“Kau tau, Khun. Seperti ada setan yang merasukiku. Tapi, aku berpikir jika aku bisa bertemu dengan yeoja tadi di restoran yang akan kita kunjungi. Nantinya dia akan menjadi pendamping hidupku kedepannya.” Sahut Siwon. Namja itu menendang batu yang berada di jalan.

“Kurasa kau tidak kerasukan setan, Won.” Balas Nichkhun sembari menunjuk sebuah meja yang berada di dalam restoran. Kini, kedua namja itu telah sampai di depan restoran Prancis terkenal itu dan Nichkhun merasa kalau apa yang dikatakan Siwon tadi bisa dipertimbangkan menjadi sebuah kebenaran.

Seorang pelayan melihat Nichkhun yang masih menunjuk kearah meja yang ditempati Tiffany dan Taeyeon dan berpikir jika Siwon dan Nichkhun memiliki janji dengan kedua yeoja tersebut.

Excusez Moi, Monsieur. Biar saya antar anda berdua ke meja nomor 37.” Jawab sang pelayan penuh hormat.

Siwon dan Nichkhun belum sempat menunjukkan ekspresi keterkejutan mereka karena harus mengikuti langkah sang pelayan menuju meja nomor 37 yang berada tak jauh dari tempat pertunjukan musik klasik. Saat mereka semua sudah sampai dan sang pelayan sudah pergi, Siwon dan Nichkhun langsung terdiam bingung. Melihat 2 namja tampan dihadapan mereka sedang kebingungan, Taeyeon dengan sigap mencairkan suasana.

“Ah! Kalian berdua tadi juga ada di kantor imigrasi, bukan? Silahkan duduk, kebetulan kami juga butuh teman ngobrol.” Jawab Taeyeon. Tiffany menatap tajam kearah Taeyeon sedangkan Siwon dan Nichkhun saling berpandangan bingung. Namun, akhirnya kedua namja itupun duduk di 2 kursi yang tersisa.

Suasana canggung langsung menyelimuti meja yang ditempati oleh 4 orang tersebut. Semua nya berlomba-lomba untuk saling menyibukkan diri dengan kegiatan masing-masing. Hingga akhirnya seorang pelayan datang mencairkan suasana sembari menaruh beberapa buku menu. Setelah keenpatnya memesan, pelayan tersebut mengangguk kecil dan berlalu.

“Oh ya, kita belum mengenal satu sama lain. Kenalkan aku Kim Taeyeon dan yeoja disebelahku ini adalah sahabatku, Tiffany Hwang.” Sahut Taeyeon sembari mengulurkan tangan nya.

Siwon dan Nichkhun saling bergantian bersalaman dengan kedua yeoja itu. Ketika Siwon berjabat tangan dengan Tiffany, entah kenapa ada sebuah desiran halus yang menyergap hati namja tersebut. Tiffany pun tak mau kalah, ia bisa merasakan jantung nya berdegup dengan kencang saat tangan lembutnya dapat bersentuhan dengan tangan besar milik Siwon.

Suasana canggung pun berubah menjadi akrab, terutama pada Siwon dan Tiffany yang terus saja berbincang ringan dan sesekali diiringi tawa keduanya. Nichkhun dan Taeyeon saling melirik dan mengangguk. Keduanya hanya bisa tersenyum penuh arti melihat keakraban Siwon dan juga Tiffany. Tak terasa waktu telah berlalu dan hari sudah mulai memasuki petang. Siwon memandang arlojinya dengan kecewa, waktu sudah menunjukkan pukul 16.00 dan itu berarti ia harus segera pulang dan harus berpisah dengan Tiffany.

“Hari ini begitu menyenangkan. Rasanya akan lebih baik jika kita bisa bertemu lagi.” Sahut Nichkhun santai. Taeyeon hanya bisa tersenyum kecil. Yeoja itu tau jika Nichkhun sedang mengisyaratkan suatu kode padanya.

“Ah! Kau benar Nichkhun-ssi. Bagaimana kalau kita saling bertukar nomor saja?” tanya Tiffany antusias.

Nichkhun dan Taeyeon tersenyum samar dan langsung melemparkan pandangan mereka kearah Siwon yang sudah tersenyum senang. Keempatnya pun saling bertukar nomor telepon, setelah nya mereka pun berpisah karena mereka semua masih memiliki urusan masing-masing.

“Kau tau, Khun? Kurasa aku sedang jatuh cinta.” Sahut Siwon sembari tersenyum penuh arti. Nichkhun hanya bisa ikut tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Sedangkan di tempat lain, Tiffany pun juga tak bisa berhenti tersenyum dan menatap kertas digenggaman nya dengan rasa senang.

“Kurasa kau sedang jatuh cinta, Fany-ah.”

“Aku memang sedang jatuh cinta, Taeng-ah.”

 

************

 

Seoul, February 06, 2014

 

Siwon dan Tiffany saling melemparkan senyum mereka. Tak menyangka jika pertemuan tersebut bisa berlanjut dan membawa mereka ke dalam suatu hubungan yang lebih serius lagi. Kini, sudah 2 tahun mereka menikah dan kembali menetap di Seoul, menghabiskan waktu mereka berdua dengan segala rasa cinta yang mengelora di dalam dada.

“Kau tau, Chagi. Rumah kita terasa sepi. Kurasa tidak ada salahnya jika kita-“

“Aku milikmu penuh hari ini, Oppa.”

Siwon hanya bisa menampilkan smirk nya, namja itu berjalan pelan dan menutup pintu kamar keduanya perlahan. Dan hari itu, tepat di tanggal 06 Februari, kedua insan di mabuk asmara itu kembali menuliskan sejarah dalam hubungan mereka.

 

                                                            -END-

 

Hai, Hai!! Kembali lagi bersama author 🙂

Nah, sesuai janji dulu, Author bawain ff dengan genre Fluff. Maaf, ya kalau gak begitu manis, muehehehe. Inget! Keep RCL! Untuk Silent Reader dan Plagiator, semoga gak pernah ketemu sama biasnya #evil laugh

Sampai bertemu dengan ff yang lain! #terbang pake UFO

79 pemikiran pada “(AR) 6th of February

  1. awww so sweeet :’3 hadeuh, feeling Siwon-Tiffany kuat juga ya, buktinya mereka berjodoh/? semoga di RL juga, amin. wkwkwk x’D ditunggu ff lainnya ya thor~ hwaiting! ^ ^

  2. Siwon sama tiffany sama sama pake feeling dan terbukti bener, daebak! So sweet banget ceritanya. Kalo dilanjut pasti makin seru. Keep writing thor!

Tinggalkan Balasan ke hwangrinhee Batalkan balasan